Manchester United Harus Menangkan Liga Europa Jika Mau Datangkan Liam Delap, Kok Gitu?

Manchester United Harus Menangkan Liga Europa Jika Mau Datangkan Liam Delap, Kok Gitu?

jadwalpialadunia.info  –  Manchester United Harus Menangkan Liga Europa Jika Mau Datangkan Liam Delap, Kok Gitu? Manchester United tengah membidik banyak nama muda potensial untuk memperkuat skuad musim depan, terutama untuk posisi striker. Satu nama yang mulai sering muncul ke permukaan adalah Liam Delap — striker muda milik Manchester City yang kini dipinjamkan ke Hull City.

Tapi anehnya, kabarnya Manchester United hanya bisa mendatangkan Delap jika mereka berhasil menjuarai Liga Europa musim ini. Loh, kok bisa begitu? Kenapa harus nunggu angkat trofi dulu baru bisa nego sama pemain yang bahkan bukan starter di klub asalnya?

Well, jawabannya gak sesederhana “karena itu syarat dari City” aja. Di balik pernyataan itu, ada kombinasi faktor sportif, teknis, finansial, dan… psikologis yang bikin transfer ini jadi rumit — bahkan agak absurd kalau dipikir-pikir.

Yuk, kita bedah satu-satu.

https://jadwalpialadunia.info/

Siapa Liam Delap, dan Kenapa MU Naksir Berat?

Buat yang belum familiar, Liam Delap adalah striker muda Inggris yang kini berusia 21 tahun. Ia merupakan putra dari Rory Delap — legenda Premier League yang terkenal dengan lemparan ke dalam sejauh lemparan sudut.

Liam berbeda dari sang ayah. Ia adalah penyerang tengah modern dengan postur besar, kuat di duel fisik, dan punya penyelesaian akhir yang cukup klinis. Meski belum banyak mendapat kesempatan di tim utama Manchester City, ia tampil cukup impresif saat dipinjamkan ke Hull City musim ini, mencetak 9 gol dan 4 assist di Championship sebelum cedera.

MU, yang sejak musim lalu kesulitan punya striker murni yang konsistent selain Højlund, melihat Delap sebagai opsi jangka menengah. Ia murah, muda, dan potensial — cocok dengan filosofi Erik ten Hag yang doyan mengembangkan pemain muda.

Tapi di sinilah masalahnya: kenapa transfernya rumit banget?

Alasan #1: Rivalitas dengan Manchester City

Ini yang paling kelihatan di permukaan. Manchester United dan Manchester City bukan sekadar tetangga — mereka rival sekota dengan sejarah panjang. Jadi, transfer antar kedua klub ini sangat jarang terjadi.

City pasti sangat hati-hati soal ke mana pemain mudanya dikirim atau dijual. Bahkan jika Delap bukan bagian utama dari proyek Pep Guardiola, mereka tetap nggak mau sembarangan melepasnya ke rival langsung. Apalagi kalau pemain itu bisa jadi ancaman di masa depan.

Ingat kasus Jadon Sancho? Dulu dia cabut dari akademi City ke Dortmund karena ingin waktu bermain — dan City enggan melepasnya langsung ke rival Inggris. Jadi kasus Liam Delap ini bisa dibilang mirip.

Alasan #2: MU Butuh Liga Champions Buat Yakinkan Pemain

Delap mungkin bukan superstar, tapi dia bukan sembarang pemain muda juga. Saat ini, ia punya tawaran dari beberapa klub Premier League papan tengah — bahkan Aston Villa dan Brighton juga disebut tertarik.

Jadi, untuk meyakinkan Delap bahwa United adalah tempat berkembang terbaik, klub perlu punya sesuatu yang menarik — misalnya, bermain di  Liga Champions.

Kalau MU gagal menembus empat besar lewat Premier League, maka menjuarai Liga Europa jadi satu-satunya tiket ke Liga Champions musim depan. Artinya, keberhasilan MU mengangkat trofi di ajang ini bisa jadi kunci utama untuk menggoda Delap pindah ke Old Trafford.

Seorang pemain muda tentu ingin bermain di level tertinggi. Liga Europa? Oke lah. Tapi Liga Champions? Itu level lain.

Alasan #3: Finansial dan FFP (Financial Fair Play)

MU bukan cuma butuh izin City atau persetujuan Delap. Mereka juga harus mengatur ulang struktur keuangan agar tetap aman dari sanksi Financial Fair Play.

Setelah belanja besar dalam dua musim terakhir (Casemiro, Antony, Mount, Højlund), plus gaji besar yang masih dibayar ke pemain seperti Sancho dan Maguire (meskipun tak aktif bermain), MU harus pintar dalam mengatur arus keuangan.

Menjuarai Liga Europa bukan cuma soal gengsi — tapi juga membuka pundi-pundi baru. Hadiah uang, hak siar, dan potensi sponsor meningkat drastis kalau tim bermain di Liga Champions musim depan.

Itu artinya, MU bakal punya ruang lebih longgar buat belanja pemain seperti Delap, yang meskipun murah (sekitar £15-20 juta), tetap harus diperhitungkan secara ketat dalam neraca keuangan klub.

Alasan #4: Erik ten Hag Butuh Proyek yang Meyakinkan

Salah satu hal yang bikin pemain muda betah — dan bersedia pindah — adalah proyek sepak bola yang jelas. Liam Delap gak cuma pengen duduk di bangku cadangan tim besar. Ia ingin berkembang, dan main reguler.

Jika MU gagal berprestasi musim ini (baca: tak lolos Liga Champions, gagal angkat trofi), maka proyek Ten Hag bisa dianggap stagnan — atau lebih parahnya, tak terjamin. Ini bisa bikin Delap mikir dua kali. Mending ke klub yang tumbuh seperti Brighton atau Brentford, di mana dia bisa main reguler dan dibina pelatih visioner.

Dengan menjuarai Liga Europa, Ten Hag bisa berkata: “Lihat, proyek ini jalan. Kami angkat trofi, dan musim depan kami main di Liga Champions. Kamu bagian dari masa depan ini.”

Alasan #5: Tekanan dari Fans dan Media

Terakhir, faktor yang sering dianggap sepele tapi punya dampak besar: ekspektasi publik.

Fans MU sekarang lebih vokal daripada sebelumnya. Setelah lebih dari satu dekade tanpa gelar Premier League dan melihat rival seperti City dan Liverpool dominan, mereka haus trofi dan progres. Jika musim ini berakhir tanpa prestasi, tekanan ke manajemen dan pelatih bakal meledak.

Dalam situasi itu, klub mungkin akan lebih defensif — berhenti beli pemain muda berpotensi dan memilih beli pemain jadi. Itu artinya peluang Delap datang akan menipis.

Namun, jika MU menjuarai Liga Europa, mereka bisa berani ambil risiko — seperti investasi ke pemain muda. Karena fans sudah dikasih bukti: tim ini bisa juara, dan sekarang waktunya bangun fondasi jangka panjang.

Menang Liga Europa = Tiket Segalanya

Transfer Liam Delap mungkin terlihat kecil di atas kertas. Tapi ternyata, ada benang merah besar yang menghubungkan peluang transfer ini dengan nasib MU secara keseluruhan musim ini.

Jika United berhasil menjuarai Liga Europa, mereka:

  • Masuk Liga Champions musim depan

  • Tambah pemasukan dan longgarkan FFP

  • Jadi lebih menarik di mata pemain muda

  • Perkuat proyek jangka panjang Ten Hag

  • Punya posisi tawar lebih kuat di bursa transfer

Dan dengan semua itu, mereka bisa bilang ke Delap:
“Ayo gabung kami, kamu bukan cuma cadangan — kamu bagian dari generasi juara berikutnya.”

Laras Miranda, lahir pada 15 Mei 1990 di Yogyakarta, adalah seorang bloger sukses yang dikenal karena konten kaya dan informatif tentang gaya hidup, ulasan produk, dan panduan traveling.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *