jadwalpialadunia – Piala Presiden 2025 sudah di depan mata, dan satu nama kembali mencuat sebagai favorit kuat: Arema FC. Klub kebanggaan Malang ini datang dengan misi besar, yakni mempertahankan gelar sekaligus memburu trofi kelima sepanjang sejarah turnamen pramusim paling bergengsi di Indonesia tersebut. Dengan empat gelar sebelumnya (2017, 2019, 2022, 2024), Arema FC kini diakui sebagai “Raja Turnamen Pramusim”.
Pertanyaannya, mampukah Singo Edan sekali lagi mengaum di panggung Piala Presiden? Atau justru status mereka akan digoyang oleh rival-rival yang kini tampil dengan skuad lebih kompetitif?
Dominasi Arema di Piala Presiden: Fakta yang Tak Terbantahkan
Sejak Piala Presiden pertama kali digelar pada 2015, Arema FC selalu menjadi magnet perhatian. Mereka tak sekadar peserta, tapi seringkali menjadi penentu atmosfer kompetisi. Empat trofi yang telah diraih menjadi bukti dominasi di ajang ini.
Berikut rekor Arema FC di Piala Presiden:
- 2017: Juara (mengalahkan Pusamania Borneo FC 5-1 di final)
- 2019: Juara (mengalahkan Persebaya Surabaya 4-2 secara agregat di final dua leg)
- 2022: Juara (mengalahkan Borneo FC 1-0 di final)
- 2024: Juara (mengalahkan Persib Bandung 2-1 di final)
Empat gelar dalam tujuh edisi adalah prestasi yang tidak bisa diremehkan. Bahkan Persib Bandung dan Persija Jakarta, dua klub besar lain di Indonesia, hanya mampu meraih masing-masing satu trofi Piala Presiden.
“Piala Presiden adalah rumah Arema. Kami punya sejarah di sini, dan itu menjadi motivasi besar untuk meraih gelar kelima,” kata pelatih Arema FC, Fernando Valente.
Persiapan Arema FC: Skuad dan Strategi Anya
Memasuki musim 2025/2026, Arema FC melakukan sejumlah perombakan skuad untuk menjaga konsistensi performa. Beberapa nama baru yang bergabung antara lain:
- Sandy Walsh (eks KV Mechelen) – bek kanan naturalisasi yang diharapkan memperkuat lini belakang.
- Marselino Ferdinan (pinjaman dari KMSK Deinze) – gelandang kreatif yang kembali ke Liga 1 untuk mendapatkan menit bermain lebih banyak.
- Carlos Fortes – striker asal Portugal yang kembali ke Arema setelah petualangan di Liga Arab Saudi.
Selain itu, pemain kunci seperti Evan Dimas, Bagas Adi, dan kiper Adilson Maringa tetap dipertahankan untuk menjaga keseimbangan antara pemain lama dan pendatang baru.
Taktik Fernando Valente
Pelatih asal Portugal ini dikenal dengan filosofi menyerang dan pressing tinggi. Dalam beberapa laga uji coba, Arema kerap bermain dengan formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3 yang fleksibel, dengan Marselino sebagai playmaker di belakang Fortes.
“Sepak bola modern butuh fleksibilitas. Kami ingin tim ini bisa menekan sejak awal dan mengontrol permainan,” ujar Valente.
Valente juga menekankan pentingnya mentalitas juara di Piala Presiden. Baginya, turnamen pramusim ini bukan sekadar ajang pemanasan, tetapi kesempatan untuk mengirim pesan kepada rival bahwa siap bersaing di Liga 1.
Rival-Rival Berat yang Menunggu
Jalan Arema FC menuju gelar kelima jelas tidak mudah. Sejumlah klub Liga 1 juga mempersiapkan diri dengan serius. Berikut beberapa pesaing utama mereka di Piala Presiden 2025:
- Persib Bandung
Runner-up Piala Presiden 2024 ini tentu berambisi membalas kekalahan di final tahun lalu. Dengan amunisi baru seperti Stefano Lilipaly dan striker asing asal Brasil, Persib diprediksi akan menjadi lawan tangguh.
- Bali United
Serdadu Tridatu yang kini diasuh Teco kembali menargetkan Piala Presiden sebagai batu loncatan sebelum Liga 1. Pemain-pemain seperti Ilija Spasojevic dan Privat Mbarga tetap menjadi andalan.
- Persebaya Surabaya
Dengan materi muda dan gaya bermain menyerang, Bajul Ijo siap merepotkan Arema. Rivalitas klasik Arema-Persebaya juga selalu menyulut tensi panas di setiap pertemuan.
- PSM Makassar
Juara Liga 1 2022/2023 ini kini diperkuat beberapa pemain muda potensial dari akademi. Meski jarang difavoritkan di Piala Presiden, PSM punya tradisi tampil mengejutkan.
Tekanan Ekspektasi: Dua Sisi Mata Uang
Sebagai tim dengan rekor terbaik di Piala Presiden, Arema FC tentu membawa beban ekspektasi besar dari Aremania julukan suporter mereka. Stadion Kanjuruhan yang kini sudah direnovasi pasca tragedi 2022 juga siap menjadi lautan biru jika melaju ke fase gugur.
Namun, mantan kapten Arema, Ahmad Bustomi, mengingatkan bahwa dominasi masa lalu tidak menjamin kemenangan di edisi sekarang. “Setiap musim beda cerita. Konsistensi dan mentalitas adalah kunci,” katanya kepada BolaSport.
Dampak Finansial dan Brand Arema
Selain gengsi, Piala Presiden juga membawa keuntungan finansial signifikan bagi juara. Pada edisi 2024, Arema FC meraup total hadiah Rp3,5 miliar sebagai kampiun. Nilai tersebut belum termasuk pemasukan dari sponsor, hak siar, dan penjualan merchandise.
Tingginya rating siaran Piala Presiden di Indonesia juga membuat Arema FC semakin dilirik sponsor besar. Musim ini, mereka resmi menggandeng perusahaan teknologi asal Korea Selatan sebagai sponsor utama.
Apa Kata Aremania?
Antusiasme Aremania untuk Piala Presiden 2025 sudah terasa sejak jadwal resmi diumumkan. Media sosial Arema FC dipenuhi komentar dukungan dan harapan agar tim kebanggaan mereka kembali mengangkat trofi.
“Gelar kelima harus kita kunci. Singo Edan tidak boleh jinak di pramusim!” tulis akun @SingoPride di Twitter.
Gelar Kelima atau Awal Era Baru?
Piala Presiden 2025 akan menjadi ujian bagi Arema FC untuk mempertahankan status mereka sebagai raja turnamen pramusim. Dengan skuad yang diperkuat pemain muda berbakat dan wajah-wajah baru, mereka punya semua modal untuk kembali berjaya.
Namun rival-rival yang semakin kompetitif siap menggoyang dominasi Singo Edan. Jalan menuju gelar kelima tak akan semudah membalikkan telapak tangan. Apakah Marselino, Fortes, dan kawan-kawan mampu sekali lagi membawa ke puncak? Atau justru edisi 2025 menjadi awal era baru untuk klub lain?
Satu hal pasti: semua mata akan tertuju ke Stadion Kanjuruhan dan ke tim biru kebanggaan Malang ini. Singo Edan siap kembali mengaum lebih keras dari sebelumnya.