AS Roma Resmi Pecat Ivan Juric, Roberto Mancini Diisukan Jadi Pengganti

Ivan Juric

Jadwalpialadunia.info – Dalam kabar yang mengejutkan dunia sepak bola Italia, AS Roma akhirnya memutuskan untuk memecat Ivan Juric dari posisinya sebagai pelatih kepala. Langkah ini diambil setelah serangkaian hasil mengecewakan yang membuat Roma berada di luar posisi empat besar Serie A dan jauh dari target yang diharapkan klub. Pemecatan Juric dilakukan di tengah tekanan besar dari para pendukung dan manajemen yang menuntut perubahan segera. Kini, nama Roberto Mancini mencuat sebagai kandidat utama pengganti Juric di kursi kepelatihan AS Roma.

Artikel ini akan membahas perjalanan singkat Ivan Juric di AS Roma, alasan di balik pemecatannya, serta potensi Roberto Mancini sebagai pelatih baru dan apa yang bisa diharapkan dari kepemimpinannya di Roma.

Perjalanan Singkat Ivan Juric di AS Roma

Ivan Juric resmi bergabung dengan AS Roma pada awal musim ini setelah sukses menukangi Torino. Dikenal sebagai pelatih dengan pendekatan permainan yang penuh intensitas dan agresivitas, Juric diharapkan bisa membawa perubahan signifikan di Roma. Meski banyak harapan di awal musim, perjalanan Juric di Roma ternyata tidak berjalan mulus. Seiring berjalannya waktu, strategi dan pendekatan taktiknya mulai dipertanyakan, terutama karena Roma kerap tampil inkonsisten dan sulit meraih hasil positif dalam laga-laga penting.

Juric mengusung formasi 3-4-2-1 dengan fokus pada pertahanan solid dan serangan cepat. Sayangnya, skema ini tidak mampu dijalankan dengan baik oleh para pemain Roma, yang sering kali tampak kesulitan beradaptasi dengan gaya bermain tersebut. Pemain-pemain utama seperti Paulo Dybala dan Tammy Abraham tampak kesulitan menemukan bentuk permainan terbaik mereka di bawah arahan Juric. Juric juga kerap kali terlihat kesulitan membuat perubahan taktis yang efektif selama pertandingan, yang membuat Roma kehilangan banyak poin.

Masalah utama lainnya adalah kelemahan Roma dalam mempertahankan keunggulan. Dalam beberapa pertandingan, Roma berhasil memimpin tetapi kemudian kehilangan kendali di babak kedua dan harus puas dengan hasil imbang atau bahkan kekalahan. Ketidakmampuan ini membuat banyak fans frustrasi dan mulai meragukan kapabilitas Juric dalam menangani tim sebesar AS Roma.

Alasan di Balik Pemecatan Juric

Keputusan untuk memecat Juric datang setelah beberapa bulan penuh tekanan bagi manajemen dan pemain. Ada beberapa alasan utama yang mendorong Roma untuk mengambil langkah ini, antara lain:

  • Kinerja Buruk di Serie A: Roma saat ini berada di luar posisi empat besar, yang menjadi target utama klub untuk bisa tampil di Liga Champions musim depan. Kekalahan-kekalahan yang tidak perlu dan hasil imbang yang mengecewakan membuat mereka semakin jauh dari zona Eropa, dan ini dianggap sebagai kegagalan bagi seorang pelatih di klub sebesar AS Roma.
  • Kehilangan Dukungan dari Pemain: Ada laporan bahwa beberapa pemain utama mulai kehilangan kepercayaan pada taktik dan metode latihan Juric. Beberapa pemain dikabarkan merasa bahwa pendekatan Juric tidak cocok dengan karakteristik skuat Roma, yang berisi pemain dengan skill individu tinggi seperti Dybala dan Abraham. Hal ini menciptakan ketidaknyamanan dalam tim dan mempengaruhi performa mereka di lapangan.
  • Desakan dari Para Pendukung: Fans Roma memiliki harapan besar untuk melihat tim mereka kembali bersaing di papan atas Serie A dan tampil baik di kompetisi Eropa. Dengan performa yang tidak konsisten dan minimnya perbaikan dalam permainan, para pendukung mulai memberikan tekanan kepada manajemen untuk segera mencari pelatih baru yang mampu membawa perubahan positif.
  • Kesulitan dalam Adaptasi Taktik: Juric kerap kali mempertahankan pendekatan taktik yang sama tanpa fleksibilitas, bahkan ketika menghadapi lawan-lawan dengan karakteristik berbeda. Kekakuan dalam taktik ini membuat Roma mudah dibaca oleh lawan, yang akhirnya mengakibatkan serangkaian hasil buruk.

Dengan latar belakang tersebut, pemecatan Juric dianggap sebagai keputusan yang tak terhindarkan. Roma membutuhkan sosok pelatih yang dapat mengembalikan semangat tim dan memanfaatkan potensi pemain secara maksimal.

Roberto Mancini

Baca Juga:

Enzo Maresca Cemas Menanti Kabar Cole Palmer

Usia 32 Tahun, Stefan Ortega Akhirnya Dapat Panggilan Perdana ke Timnas Jerman

Roberto Mancini: Sosok yang Dianggap Cocok untuk Roma

Setelah Juric dipecat, nama Roberto Mancini langsung muncul sebagai kandidat utama penggantinya. Mancini adalah pelatih yang sangat berpengalaman di dunia sepak bola Italia dan internasional. Mantan pelatih tim nasional Italia ini dikenal memiliki kemampuan dalam membangun tim yang solid, serta mampu beradaptasi dengan berbagai situasi dan gaya bermain.

Mancini membawa Italia menjuarai Euro 2020 dengan pendekatan permainan menyerang yang atraktif, berbeda dari gaya bertahan khas Italia. Keberhasilannya bersama tim nasional menunjukkan kemampuan Mancini dalam membangun tim yang kompak dan memiliki semangat juang tinggi. Pengalaman Mancini di berbagai liga, termasuk Serie A, Liga Inggris, dan tim nasional, menjadikannya sosok yang dianggap mampu menangani tekanan dan ekspektasi tinggi dari klub sebesar AS Roma.

Pada info bola Mancini dikenal sebagai pelatih yang pandai mengembangkan pemain muda. Di Italia, ia memberikan kesempatan kepada banyak pemain muda untuk berkembang, dan hal ini bisa menjadi keuntungan bagi Roma, yang memiliki sejumlah talenta muda potensial. Mancini juga memiliki kemampuan dalam mengelola pemain bintang, sehingga diharapkan bisa mengoptimalkan potensi para pemain utama Roma seperti Paulo Dybala, Lorenzo Pellegrini, dan Tammy Abraham.

Apa yang Bisa Diharapkan dari Mancini di Roma?

Jika benar Mancini ditunjuk sebagai pelatih baru AS Roma, ada beberapa hal yang bisa diharapkan dari kepemimpinannya:

  • Stabilitas Taktik dan Fleksibilitas: Mancini dikenal memiliki fleksibilitas dalam hal taktik, dan ia mampu mengubah skema permainan sesuai dengan karakteristik lawan. Hal ini akan memberikan Roma keunggulan, terutama saat menghadapi tim-tim kuat di Serie A dan kompetisi Eropa. Mancini mungkin akan menggunakan pendekatan menyerang yang lebih dinamis, yang sesuai dengan karakter pemain seperti Dybala dan Abraham.
  • Pengembangan Pemain Muda: Mancini akan memberikan perhatian pada pengembangan pemain muda Roma seperti Edoardo Bove dan Nicola Zalewski. Pengalamannya dalam memanfaatkan talenta muda akan membantu Roma memiliki tim yang lebih berimbang dengan kombinasi pemain berpengalaman dan pemain muda.

Laras Miranda, lahir pada 15 Mei 1990 di Yogyakarta, adalah seorang bloger sukses yang dikenal karena konten kaya dan informatif tentang gaya hidup, ulasan produk, dan panduan traveling.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *