Dewa United vs Madura United: Dua Klub Ambisius, Satu Pertarungan Sengit di Tangerang

Dewa United vs Madura United

jadwalpialadunia.info Tangerang, 20 Oktober 2025 — Laga Dewa United vs Madura United di Stadion Indomilk Arena menjadi salah satu pertandingan paling intens di pekan ke-26 Liga 1 2025/2026.
Berakhir dengan skor 2–2, laga ini menampilkan segala elemen yang diinginkan penonton sepak bola modern: tempo cepat, drama gol, kartu kuning beruntun, dan duel taktik dua pelatih yang sama-sama ngotot mengamankan zona atas klasemen.

Dewa United sempat unggul cepat lewat gol Alex Martins, tapi Madura United bangkit dengan permainan sabar yang berbuah dua gol dari Francisco Rivera dan Hugo Gomes (Jaja).
Namun, penyerang muda Dewa United, Risto Mitrevski, menyelamatkan tuan rumah lewat gol sundulan di menit-menit akhir.

Hasil imbang ini membuat kedua tim sama-sama mengoleksi poin penting, tapi juga menunjukkan betapa ketatnya persaingan papan tengah Liga 1 musim ini.


Latar Belakang Pertandingan

Dua Tim dengan Filosofi Berbeda

Dewa United datang ke laga ini dengan tren positif — tak terkalahkan dalam tiga pertandingan terakhir. Pelatih Jan Olde Riekerink menekankan permainan progresif berbasis penguasaan bola, memanfaatkan kecepatan sayap dan fleksibilitas gelandang serang seperti Tatsuro Inui.

Sementara itu, Madura United asuhan Mauricio Souza justru sedang mencari kestabilan setelah dua kekalahan beruntun.
Tim Laskar Sape Kerrab menurunkan formasi 4-2-3-1 klasik dengan Jaja sebagai pengatur ritme dan Rivera sebagai penyerang bayangan yang menusuk dari lini kedua.

Kedua pelatih sepakat bahwa laga ini adalah “uji karakter” — dan hasil akhirnya benar-benar mencerminkan semangat itu.


Babak Pertama: Efisiensi Dewa United, Tekanan Madura United

Sejak peluit awal dibunyikan, Dewa United langsung menekan.
Hanya butuh empat menit bagi Alex Martins untuk membuka skor.
Berawal dari serangan sayap kanan, Rafli Mursalim mengirimkan umpan datar ke tengah, dan Alex menyambar cepat sebelum sempat diamankan kiper Madura, Miswar Saputra.

Gol cepat itu membuat Dewa United semakin percaya diri.
Publik Tangerang bersorak, dan permainan mereka semakin cair.
Namun Madura United, yang dikenal bermental kuat, tidak panik.

Menit ke-19, Madura mulai menguasai bola lewat duet Jaja dan Rivera.
Transisi cepat membuat Dewa United kewalahan menutup ruang tengah.
Dan di menit ke-25, usaha itu berbuah hasil — Francisco Rivera menembak keras dari luar kotak penalti, bola membentur tiang dan memantul masuk. Skor imbang 1–1.

Sisa babak pertama berlangsung sengit.
Dewa United kembali punya peluang lewat tendangan bebas Inui, sementara Madura hampir mencetak gol kedua lewat sundulan Lulinha.
Skor 1–1 bertahan hingga turun minum.


Babak Kedua: Jaja Bersinar, Mitrevski Menyelamatkan

Memasuki babak kedua, kedua tim tidak menurunkan intensitas.
Pelatih Riekerink melakukan perubahan taktik dengan memasukkan Haykal Alhafiz untuk memperkuat sayap kiri.
Namun justru Madura United yang lebih dulu menguasai tempo.

Menit ke-57, Hugo Gomes (Jaja) menunjukkan kualitasnya.
Menerima umpan cut-back dari Rivera, ia melepaskan tembakan melengkung indah dari jarak 20 meter.
Gol spektakuler itu membuat Madura berbalik unggul 2–1.

Setelah unggul, Madura menurunkan tempo dan fokus bertahan dengan blok rendah.
Dewa United meningkatkan tekanan.
Masuknya Risto Mitrevski, bek tinggi asal Makedonia, ke depan menjadi solusi bola mati yang efektif.

Dan benar saja — menit ke-88, dari sepak pojok Tatsuro Inui, Mitrevski melompat tinggi di atas dua bek Madura dan menanduk bola ke pojok gawang.
Gol penyama kedudukan 2–2 yang disambut ledakan penonton tuan rumah.

Sisa waktu tak cukup untuk perubahan skor.
Wasit meniup peluit akhir setelah tambahan waktu empat menit, memastikan laga berakhir imbang dengan catatan statistik yang sangat seimbang.


Statistik Pertandingan

Statistik Dewa United Madura United
Skor Akhir 2 2
Penguasaan Bola 52 % 48 %
Tembakan ke Gawang 6 5
Total Tembakan 13 11
Corner Kick 5 4
Kartu Kuning 3 2
Pelanggaran 14 16
Operan Sukses 84 % 82 %

Analisis Taktis

Dewa United: Fluid dan Agresif

Riekerink kembali memainkan sistem 4-3-3 dengan rotasi cepat di lini depan.
Kunci serangan Dewa United terletak pada transisi sisi kanan — di mana Rafli dan Inui bergantian menekan bek kiri Madura.

Namun ada kelemahan mencolok: pertahanan mereka terlalu tinggi.
Kedua gol Madura datang dari ruang kosong di antara gelandang dan bek tengah.
Untungnya, stamina luar biasa para pemain Dewa membuat mereka bisa bangkit di menit akhir.

Kombinasi pressing tinggi dan variasi umpan silang membuat Dewa United tampil seperti tim Eropa kecil di Liga 1 — agresif dan cepat.

Madura United: Disiplin dan Klasik

Souza memainkan Madura dengan gaya pragmatis.
Blok pertahanan 4-4-2 mereka rapat, dan Jaja diberi kebebasan berkreasi di area tengah.
Gol kedua menunjukkan kemampuan individu dan perhitungan ruang yang luar biasa.

Namun, masalah klasik Madura muncul lagi: konsentrasi menit akhir.
Tiga dari lima hasil imbang terakhir mereka terjadi karena kehilangan fokus di 10 menit terakhir.


Suara dari Ruang Ganti

Jan Olde Riekerink (Pelatih Dewa United):

“Kami pantas menang. Tapi sepak bola adalah soal ketekunan. Saya bangga karena tim ini tidak menyerah sampai akhir.”

Mauricio Souza (Pelatih Madura United):

“Kami tampil solid, tapi kehilangan kendali di penghujung laga. Ini bukan soal kualitas, tapi disiplin.”

Risto Mitrevski (Dewa United):

“Saya tak peduli siapa pencetak gol, yang penting tim tidak kalah di kandang. Gol ini untuk suporter.”

Hugo Gomes (Jaja, Madura United):

“Kami hampir sempurna, tapi kehilangan dua poin karena detail kecil. Kami harus belajar.”


Suasana Stadion & Dukungan Suporter

Indomilk Arena penuh sesak malam itu.
Sekitar 9.000 penonton hadir, termasuk ratusan pendukung Madura United yang datang langsung dari Pulau Garam.
Teriakan “Dewa! Dewa!” bergema, tapi sempat terdiam saat gol Jaja masuk.

Atmosfer menjadi klimaks saat gol penyama Mitrevski tercipta — kembang api meledak di luar stadion, memperlihatkan antusiasme tinggi publik Tangerang terhadap klub yang baru dua tahun promosi ke Liga 1.


Dampak Terhadap Klasemen

Dengan hasil ini, Dewa United menempati posisi ke-6 klasemen sementara dengan 39 poin, sedangkan Madura United berada di posisi ke-8 dengan 37 poin.
Persaingan menuju zona Championship Series semakin panas — hanya selisih dua poin memisahkan posisi ke-4 hingga ke-9.

Musim ini, delapan besar berhak melaju ke babak lanjutan format baru Liga 1.
Artinya, satu kemenangan bisa menentukan nasib akhir musim.


Perspektif Redaksi: “Liga 1 yang Kini Benar-Benar Kompetitif”

Pertandingan Dewa United vs Madura United jadi simbol bagaimana Liga 1 2025 mengalami peningkatan kualitas.
Tidak lagi ada dominasi mutlak dari klub besar seperti Persib atau Bali United.
Tim seperti Dewa United, Madura, dan PSIS kini tampil dengan taktik matang dan mental tinggi.

Pertarungan dua tim ini juga memperlihatkan tren baru sepak bola nasional:

  • Pelatih asing dengan filosofi modern;

  • Pemain muda lokal yang berani tampil;

  • Stadion dengan atmosfer yang kembali hidup pasca pandemi.

Jika laga seperti ini terus terjadi, Liga 1 akan semakin sulit ditebak — dan itu kabar baik bagi penonton.


Pemain Terbaik

Nama Klub Catatan
Hugo Gomes (Jaja) Madura United 1 gol spektakuler, 3 umpan kunci
Alex Martins Dewa United 1 gol, 2 tembakan on target
Risto Mitrevski Dewa United Gol penyama, 6 duel udara sukses
Francisco Rivera Madura United 1 gol, 1 assist, kontribusi transisi cepat

Man of the Match:
🏆 Hugo Gomes (Jaja) — penampilannya mengingatkan publik pada gelandang Brasil era klasik: tenang, teknis, dan menentukan.


Jadwal Berikutnya

  • Dewa United akan melawat ke kandang PSM Makassar pekan depan — laga berat dengan tantangan cuaca dan atmosfer stadion Andi Mattalatta.

  • Madura United akan menjamu Persija Jakarta di Stadion Gelora Bangkalan, yang bisa jadi laga penentuan posisi delapan besar.

Kedua pelatih sepakat: tidak ada waktu bersantai. Setiap pertandingan kini bernilai final.


Pertandingan Dewa United vs Madura United bukan sekadar duel dua klub menengah — tapi refleksi betapa sepak bola Indonesia sedang naik kelas.
Dewa United menunjukkan identitas tim modern dengan mental juang tinggi, sementara Madura United memperlihatkan organisasi taktik yang semakin matang.

Keduanya bermain dengan rasa hormat terhadap permainan, tanpa mengandalkan drama atau provokasi.
Dan untuk penonton, laga 2–2 ini terasa seperti kemenangan — bagi sepak bola nasional yang makin berkembang.

“Kalau semua pertandingan di Liga 1 seperti ini,” tulis akun resmi Liga Indonesia Baru,
“maka kita sedang menyaksikan kebangkitan kompetisi sesungguhnya.”