Jadwalpialadunia.info – Isu pergantian pelatih di Timnas Inggris semakin santer terdengar, dan nama Thomas Tuchel disebut-sebut sebagai salah satu kandidat utama untuk menggantikan Gareth Southgate. Keputusan ini tentu akan membawa dampak besar bagi sepak bola internasional, terutama bagi Inggris yang sedang berupaya untuk mengakhiri dahaga gelar di turnamen besar seperti Piala Eropa dan Piala Dunia. Di tengah spekulasi ini, pelatih Manchester United, Erik ten Hag, justru memberikan dukungan penuh kepada Tuchel, mendoakannya sukses jika benar-benar menerima tawaran sebagai manajer baru Timnas Inggris.
Pernyataan dari Ten Hag ini menarik perhatian banyak pihak. Bagaimana bisa seorang manajer Liga Premier, yang notabene bersaing ketat di level klub, mendoakan kesuksesan mantan pelatih Chelsea yang mungkin akan mengambil posisi strategis di tim nasional salah satu negara sepak bola terbesar? Untuk memahami situasi ini, mari kita telusuri lebih jauh hubungan antara Erik ten Hag dan Thomas Tuchel, serta mengapa Ten Hag memberikan dukungannya.
Erik Ten Hag dan Thomas Tuchel: Persaingan di Level Klub
Sebelum kita membahas dukungan yang diberikan oleh Erik ten Hag, penting untuk melihat latar belakang antara kedua pelatih ini. Erik ten Hag dan Thomas Tuchel adalah dua manajer yang sama-sama sukses dalam karier kepelatihan mereka. Keduanya juga telah bertemu di beberapa kesempatan, baik ketika Tuchel melatih Chelsea di Liga Premier maupun ketika keduanya bertanding di Liga Champions Eropa.
Ketika Tuchel datang ke Chelsea pada Januari 2021, ia langsung memberikan dampak besar, membawa klub tersebut menjuarai Liga Champions dalam waktu singkat. Dengan gaya permainan yang mengutamakan pertahanan solid dan serangan cepat, Tuchel menjadikan Chelsea salah satu tim yang paling sulit dikalahkan di Eropa. Di sisi lain, Erik ten Hag juga telah membangun reputasi luar biasa di Ajax Amsterdam, di mana ia membawa klub Belanda tersebut melaju hingga semifinal Liga Champions 2019, meski akhirnya kalah secara dramatis dari Tottenham Hotspur.
Ketika Ten Hag bergabung dengan Manchester United pada musim panas 2022, ia langsung berhadapan dengan tantangan besar untuk membawa klub yang telah lama berjuang untuk kembali bersaing di level tertinggi. Di musim debutnya, Ten Hag berhasil membawa perubahan signifikan dengan memenangkan Piala Carabao dan membuat United kembali bersaing di Liga Champions. Meski begitu, persaingan dengan tim-tim seperti Chelsea—yang saat itu dilatih Tuchel—selalu menjadi tantangan tersendiri.
Hubungan profesional antara Ten Hag dan Tuchel diwarnai dengan respek tinggi. Meskipun bersaing di Liga Premier, keduanya sering kali memuji satu sama lain atas prestasi yang telah dicapai. Mereka memahami betapa sulitnya membawa sebuah klub besar ke level tertinggi, terutama di liga sekompetitif Inggris.
Thomas Tuchel: Kandidat Kuat untuk Timnas Inggris
Thomas Tuchel saat ini melatih Bayern Munich, salah satu klub terbesar di Eropa, dan membawa klub Jerman itu menuju dominasi domestik. Namun, spekulasi bahwa ia akan menjadi pelatih Timnas Inggris terus mencuat, terutama setelah masa depan Gareth Southgate mulai dipertanyakan pasca beberapa hasil yang tidak konsisten di turnamen besar.
Pada info bola Southgate telah memimpin Timnas Inggris sejak 2016 dan membawa Inggris ke semifinal Piala Dunia 2018 dan final Piala Eropa 2020. Meski demikian, banyak kritik yang diarahkan kepadanya, terutama mengenai taktik yang dianggap terlalu konservatif serta kegagalan untuk memenangkan gelar besar. Dalam situasi seperti ini, Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mungkin akan mencari wajah baru untuk mengembalikan kejayaan Timnas Inggris, dan Tuchel dianggap sebagai kandidat yang cocok.
Tuchel dikenal sebagai pelatih yang fleksibel secara taktik, mampu menyesuaikan timnya dengan lawan yang dihadapi. Kecerdikannya dalam mengatur formasi dan memainkan strategi bertahan yang solid dengan serangan balik cepat, seperti yang terlihat ketika Chelsea mengalahkan Manchester City di final Liga Champions 2021, menjadikannya kandidat yang diharapkan bisa memaksimalkan potensi pemain-pemain muda berbakat Inggris seperti Bukayo Saka, Jude Bellingham, dan Phil Foden.
Namun, keputusan untuk memimpin tim nasional mungkin tidak mudah bagi Tuchel. Ia akan harus meninggalkan Bayern Munich, sebuah klub yang memiliki ambisi besar setiap musim. Selain itu, tantangan melatih tim nasional berbeda dengan klub, karena frekuensi pertandingan yang lebih sedikit dan waktu terbatas untuk mengembangkan filosofi dan gaya bermain. Meskipun begitu, kemampuan Tuchel dalam memaksimalkan waktu dan sumber daya yang tersedia membuat banyak pihak yakin bahwa ia bisa sukses di level internasional.
Baca Juga:
Paul Pogba: Digosipkan Bakal Gabung Marseille, Masa Depan di Tengah Kegelisahan
Thomas Tuchel – Pilih Latih Timnas Inggris Ketimbang Manchester United
Dukungan Erik Ten Hag untuk Tuchel
Ketika ditanya mengenai spekulasi Tuchel sebagai pelatih baru Timnas Inggris, Erik ten Hag memberikan komentar yang mengejutkan. “Saya sangat menghormati Thomas Tuchel. Dia adalah pelatih luar biasa yang telah membuktikan dirinya di berbagai level, baik di klub maupun internasional. Jika dia memang mendapatkan kesempatan untuk melatih Timnas Inggris, saya hanya bisa mendoakan yang terbaik untuknya,” kata Ten Hag dalam sebuah wawancara.
Ucapan ten Hag ini jelas menunjukkan rasa hormat yang mendalam terhadap rekan sesama pelatih. Dalam dunia sepak bola yang penuh persaingan, komentar ini bisa diartikan sebagai pengakuan bahwa Tuchel adalah pilihan yang tepat untuk memimpin Inggris ke depan. Ten Hag sendiri telah menghadapi Tuchel beberapa kali di kompetisi klub, sehingga ia tahu persis bagaimana Tuchel bekerja dan dampak apa yang bisa ia bawa ke sebuah tim.
Namun, ada juga analisis yang menyebut bahwa Ten Hag melihat ini sebagai peluang untuk membawa perubahan besar di Liga Premier. Dengan Tuchel yang mungkin berfokus pada Timnas Inggris, Bayern Munich mungkin akan mengalami transisi yang berpotensi mengganggu dominasi mereka di Bundesliga. Di sisi lain, rival di Liga Premier seperti Chelsea, yang kini dilatih Mauricio Pochettino, juga tidak akan merasakan pengaruh Tuchel lagi secara langsung di liga.