jadwalpialadunia.info – Gol Indah Matías Soulé Selamatkan Roma dalam Derby Panas Kontra Lazio. Atmosfer panas menyelimuti Stadion Olimpico dalam laga bertajuk Derby della Capitale—pertemuan klasik dua tim ibu kota, AS Roma dan Lazio. Laga yang tak pernah sepi drama ini kembali menghadirkan tensi tinggi, permainan keras, dan kejutan luar biasa. Salah satu kejutan tersebut datang dari nama yang tak terlalu diperhitungkan sebelumnya: Matías Soulé.
Pemain muda asal Argentina ini tampil sebagai pahlawan. Lewat sebuah gol indah di menit-menit akhir, Soulé menyelamatkan Roma dari kekalahan di kandang sendiri. Laga pun berakhir imbang 2-2, namun kontribusi Soulé menjadi cerita utama dalam derby panas tersebut.
Artikel ini akan membahas bagaimana jalannya pertandingan, kontribusi Matías Soulé yang menjadi penentu, reaksi pelatih dan fans, serta makna lebih besar dari hasil ini bagi persaingan Serie A.
Derby della Capitale: Lebih dari Sekadar Pertandingan
Pertemuan antara AS Roma dan Lazio bukan hanya soal tiga poin. Ini adalah laga penuh gengsi, simbol dominasi ibu kota Italia. Atmosfernya luar biasa, tekanan psikologis terhadap pemain sangat tinggi, dan kerap kali laga berlangsung lebih seperti “perang” daripada sekadar pertandingan sepak bola.
Di musim 2024/2025 ini, Derby della Capitale hadir dalam momen krusial: Roma tengah bersaing di papan atas untuk tiket Liga Champions, sementara Lazio mencoba bangkit dari awal musim yang tidak stabil. Dengan situasi klasemen yang ketat, kedua tim membutuhkan kemenangan bukan hanya demi kehormatan, tetapi juga demi posisi di tabel.
Babak Pertama: Lazio Unggul Lewat Serangan Cepat
Laga dimulai dengan tempo tinggi. Roma mencoba mengambil inisiatif serangan lewat duet Paulo Dybala dan Romelu Lukaku, namun pertahanan Lazio yang dikomandoi Alessio Romagnoli tampil disiplin. Justru Lazio yang mencetak gol lebih dulu melalui serangan balik kilat.
Pada menit ke-18, Luis Alberto mengirimkan umpan terobosan yang membelah pertahanan Roma. Ciro Immobile lolos dari jebakan offside dan dengan tenang menaklukkan Rui Patricio. Skor 1-0 untuk Lazio membuat suporter Giallorossi terdiam sejenak.
Roma sempat menyamakan kedudukan lewat gol sundulan Lukaku di menit ke-34, tetapi dianulir VAR karena pelanggaran dalam proses build-up. Lazio memanfaatkan kegugupan Roma dan kembali mengancam lewat tendangan bebas Felipe Anderson yang membentur mistar.
Babak Kedua: Roma Bangkit, Tapi Lazio Balas dengan Cepat
Pelatih Roma, Daniele De Rossi, melakukan beberapa perubahan di babak kedua. Ia menarik keluar Bryan Cristante dan memasukkan Edoardo Bove untuk menambah energi di lini tengah. Hasilnya mulai terlihat: Roma mulai lebih agresif dan menekan dari sisi sayap.
Pada menit ke-56, kerja sama apik antara Dybala dan Pellegrini membuahkan hasil. Umpan pendek Dybala disambut sepakan first-time Pellegrini dari luar kotak penalti yang tak mampu dibendung kiper Lazio, Ivan Provedel. Skor menjadi 1-1, dan stadion kembali bergemuruh.
Namun hanya tujuh menit berselang, Lazio membalas. Kali ini giliran Mattia Zaccagni yang mencetak gol setelah memanfaatkan kesalahan passing dari Gianluca Mancini. Skor berubah menjadi 2-1 untuk tim tamu, dan Roma kembali tertekan.
Momen Magis Matías Soulé: Penyelamat dari Bangku Cadangan
Saat laga tampak akan berakhir dengan kekalahan bagi Roma, De Rossi membuat pergantian penting. Ia memasukkan pemain muda pinjaman dari Juventus, Matías Soulé, di menit ke-75 menggantikan Stephan El Shaarawy.
Awalnya, keputusan ini sempat dipertanyakan. Soulé belum pernah tampil di derby, usianya baru 21 tahun, dan tekanan mental sangat tinggi. Tapi yang terjadi di lapangan justru sebaliknya: Soulé tampil berani, percaya diri, dan langsung memberikan warna baru di sisi kanan serangan Roma.
Dan datanglah momen magis itu. Pada menit ke-88, Soulé menerima bola dari Leonardo Spinazzola di sisi kanan. Ia melakukan cut-inside, melewati dua pemain Lazio, lalu melepaskan tembakan melengkung ke pojok kiri atas gawang. Gol yang indah, teknik tinggi, dan hadir di saat paling dibutuhkan.
Stadion Olimpico meledak. Skor menjadi 2-2. Gol Soulé tak hanya menyelamatkan satu poin untuk Roma, tetapi juga menjaga moral tim di fase penting musim.
Statistik Soulé: Singkat Tapi Berdampak
Meski hanya bermain sekitar 20 menit, kontribusi Soulé sangat signifikan. Berikut statistik singkatnya:
-
Menit bermain: 20
-
Gol: 1
-
Dribel sukses: 3 dari 3
-
Tembakan tepat sasaran: 2
-
Key pass: 1
Selain statistik, yang paling menonjol dari Soulé adalah keberaniannya menggiring bola di area berbahaya dan ketenangan dalam eksekusi akhir. Gol tersebut mengukuhkan statusnya sebagai salah satu talenta muda paling menjanjikan di Serie A musim ini.
Reaksi Usai Pertandingan: Puja-Puji untuk Soulé
Setelah laga berakhir, nama Matías Soulé menjadi trending topic di media sosial Italia. Media seperti Gazzetta dello Sport, Corriere dello Sport, dan La Repubblica memberi rating tinggi untuk Soulé, dengan rata-rata nilai 8 dari 10.
Pelatih Daniele De Rossi juga memberikan pujian:
“Soulé menunjukkan karakter luar biasa. Tidak mudah bagi pemain muda untuk tampil dalam laga derby dan membuat perbedaan seperti itu. Golnya adalah gol kelas dunia,” kata De Rossi dalam konferensi pers pascalaga.
Di sisi lain, kapten Roma, Lorenzo Pellegrini, juga tak ragu menyebut Soulé sebagai “masa depan klub” dan menyarankan agar Roma serius mempertimbangkan mempermanenkannya dari Juventus musim depan.
Dampak bagi Roma: Satu Poin Penting di Tengah Perebutan Eropa
Hasil imbang ini membuat Roma tetap bertahan di posisi empat besar Serie A. Dalam persaingan ketat dengan Atalanta, Napoli, dan Lazio sendiri, setiap poin sangat berharga. Apalagi dalam laga dengan tensi seperti derby, hasil imbang terasa seperti kemenangan bila diraih dalam kondisi tertinggal.
Selain poin di klasemen, moral tim meningkat tajam. Gol Soulé memberikan energi positif yang dibutuhkan Roma untuk menghadapi pekan-pekan krusial ke depan, termasuk pertandingan penting melawan Milan dan Inter.
Soulé: Dari Pelapis Juventus ke Bintang Derby Roma
Kisah Matías Soulé cukup menarik. Ia sempat hanya menjadi pelapis di Juventus, dan kemudian dipinjamkan ke Roma untuk mendapatkan menit bermain lebih banyak. Namun seiring berjalannya musim, performanya makin menanjak.
Gol indahnya dalam derby ini bisa menjadi momen perubahan besar dalam kariernya. Jika terus tampil konsisten, bukan tidak mungkin Roma akan mencoba mempermanenkannya, atau Juventus justru memanggilnya kembali sebagai bagian dari proyek jangka panjang mereka.
Soulé sendiri dalam wawancara usai pertandingan mengatakan:
“Saya hanya ingin membantu tim. Saya tahu apa arti laga ini bagi fans. Gol ini untuk mereka. Saya akan terus bekerja keras dan menikmati setiap kesempatan.”
Soulé, Derby, dan Harapan Baru untuk Roma
Derby della Capitale kali ini menyajikan semua elemen yang membuatnya selalu dinantikan: tensi tinggi, drama, dan pahlawan tak terduga. Dalam laga yang hampir dimenangkan Lazio, AS Roma menemukan penyelamat dalam diri Matías Soulé.
Gol indah sang pemain muda bukan hanya menyelamatkan satu poin, tetapi juga menjadi simbol semangat pantang menyerah tim asuhan De Rossi. Soulé membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk bersinar di panggung besar—dan mungkin, inilah awal dari cerita besar seorang bintang baru di Olimpico.
Dengan Roma masih bertarung di papan atas Serie A dan target kembali ke Liga Champions, kontribusi pemain seperti Soulé bisa menjadi pembeda yang sangat dibutuhkan.