Kekalahan dari Brentford Picu Kemarahan Amorim: “Manchester United Tak Bisa Terus Seperti Ini, Harus Berubah!”

Kekalahan dari Brentford Picu Kemarahan Amorim: “Manchester United Tak Bisa Terus Seperti Ini, Harus Berubah!”

jadwalpialadunia.info   –  Kekalahan dari Brentford Picu Kemarahan Amorim: “Manchester United Tak Bisa Terus Seperti Ini, Harus Berubah! Kekalahan Manchester United 0-2 dari Brentford di pekan ke-32 Premier League tak hanya memperpanjang rekor buruk mereka musim ini, tetapi juga memicu kemarahan dari Ruben Amorim, pelatih yang santer disebut bakal menggantikan Erik ten Hag. Meski belum resmi menjadi bagian dari Old Trafford, Amorim dilaporkan sudah geram dengan apa yang ia lihat dari performa Setan Merah.

Menurut laporan dari berbagai media Inggris, Amorim—yang masih menukangi Sporting CP—secara pribadi menyatakan ke orang-orang dekatnya bahwa Manchester United tidak bisa terus seperti ini. Ia menegaskan bahwa jika benar nantinya ia mengambil alih kursi panas di Old Trafford, maka perubahan besar adalah keharusan, bukan pilihan.

https://jadwalpialadunia.info/

Kekalahan Menyakitkan di Brentford Community Stadium

Pertandingan melawan Brentford berjalan dengan buruk sejak awal. Sejak menit pertama, United sudah digempur oleh pressing ketat tim tuan rumah. Ivan Toney, Bryan Mbeumo, dan Mathias Jensen menjadi motor serangan Brentford yang tak kenal lelah memburu bola.

Baru 10 menit laga berjalan, Brentford sudah mendapatkan peluang emas lewat sepakan keras Toney dari jarak dekat yang memaksa Andre Onana melakukan penyelamatan gemilang. Serangan demi serangan terus dilancarkan oleh The Bees.

Gol pertama akhirnya tercipta di menit ke-38 melalui situasi bola mati. Umpan sepak pojok Mbeumo disambut sundulan Pinnock yang melesak ke pojok gawang tanpa mampu dihentikan Onana. Gol ini seolah menghancurkan mental United, yang sepanjang babak pertama gagal mencatatkan satu pun tembakan tepat sasaran.

Memasuki babak kedua, situasi tak banyak berubah. United mencoba memasukkan Antony dan McTominay untuk menambah daya gedor, tetapi tetap gagal mengimbangi intensitas Brentford. Di menit ke-72, gawang Onana kembali jebol lewat serangan balik cepat yang dituntaskan Mbeumo menjadi gol kedua.

Skor 2-0 bertahan hingga akhir, sekaligus membuat United menelan kekalahan ke-12 mereka musim ini di Premier League—rekor terburuk dalam 10 tahun terakhir.

Amorim Marah: “Tidak Bisa Terus Seperti Ini”

Menurut laporan jurnalis David Ornstein dan Fabrizio Romano, Ruben Amorim yang menyaksikan laga ini secara langsung dari Portugal merasa “frustrasi dan marah” dengan apa yang ia lihat. Dalam pembicaraan informal dengan stafnya di Sporting, Amorim disebut mengungkapkan:

“Manchester United tidak bisa terus seperti ini. Mereka harus berubah. Mentalitas, intensitas, semua harus berubah.”

Amorim,  yang dikenal sebagai pelatih berprinsip pressing tinggi dan permainan intens, menilai United terlalu pasif, terlalu mudah ditekan, dan tidak punya struktur pertahanan yang jelas. Ia juga menyoroti buruknya transisi bertahan United setiap kali kehilangan bola.

“Tim ini kehilangan identitas. Mereka seperti tidak punya rencana saat ditekan. Jika saya datang ke sana, itu yang pertama akan saya ubah,” kata Amorim, menurut laporan.

Komentar ini mencerminkan filosofi kepelatihan Amorim, yang sukses membawa Sporting menjadi juara Liga Portugal musim 2020/2021 dengan pendekatan permainan menyerang, agresif, dan terorganisir.

Sorotan: Kekacauan di Semua Lini

Kekalahan dari Brentford membuat berbagai kelemahan United semakin terekspos. Di lini pertahanan, kombinasi Harry Maguire dan Raphael Varane terlihat rapuh menghadapi kecepatan pemain Brentford. Maguire beberapa kali terlambat membaca pergerakan lawan, sementara Varane kesulitan menjaga area di belakangnya.

Di lini tengah, Casemiro tampak kelelahan menghadapi duel fisik melawan Jensen dan Nørgaard. Bruno Fernandes pun terlihat frustrasi karena minimnya koneksi dengan lini serang. Marcus Rashford nyaris tak terlihat sepanjang pertandingan, sementara Rasmus Højlund kehilangan suplai bola dari rekan-rekannya.

Statistik pasca-pertandingan semakin menegaskan dominasi Brentford:

 

  • Tembakan: Brentford 19 – Manchester United 7
  • Tembakan tepat sasaran: Brentford 7 – United 1
  • XG (Expected Goals): Brentford 2.34 – United 0.54
  • Sepak pojok: Brentford 9 – United 2

“Ini bukan hanya tentang kalah,” ujar legenda United, Gary Neville, dalam analisisnya di Sky Sports. “Ini tentang bagaimana mereka kalah. Tanpa arah, tanpa keyakinan, tanpa reaksi.”

Ten Hag Membela Diri, Tapi Tekanan Meningkat

Erik ten Hag dalam konferensi pers pasca-pertandingan mencoba membela timnya. Ia mengakui Brentford tampil lebih baik, tetapi menilai United tidak beruntung.

“Kami punya beberapa peluang. Kami kebobolan dari bola mati dan serangan balik. Mereka bermain dengan intensitas tinggi. Kami mencoba mengejar, tetapi gagal,” kata Ten Hag.

Namun, media Inggris ramai mengkritik Ten Hag. Beberapa headline menyebut “waktu Ten Hag hampir habis,” sementara spekulasi soal masa depannya semakin kencang.

Di sinilah nama Ruben Amorim muncul sebagai kandidat terkuat pengganti. Direktur Manchester United kabarnya sudah menghubungi perwakilan Amorim, dan ketertarikan itu bukan hanya rumor.

Amorim Siap Membawa Perubahan Besar

Jika benar menjadi pelatih Manchester United musim depan, Amorim diyakini akan membawa perubahan besar. Ia terkenal mengandalkan formasi 3-4-3 fleksibel, pressing tinggi, dan menuntut intensitas luar biasa dari para pemainnya.

Di Sporting, Amorim berani mengorbitkan pemain muda seperti Gonçalo Inácio, Nuno Mendes, dan Pedro Gonçalves, serta mencoret pemain senior yang tak cocok dengan sistemnya. Hal ini menunjukkan ia tak segan melakukan reformasi total demi kesesuaian filosofi tim.

“Jika Amorim datang, bersiaplah melihat banyak wajah baru dan mungkin banyak pemain lama yang tersingkir,” kata analis Miguel Delaney.

Amorim juga diyakini sudah menyiapkan daftar pemain yang ingin ia bawa ke Old Trafford. Nama-nama seperti Gonçalo Inácio, Pedro Gonçalves, hingga Viktor Gyökeres disebut masuk radar transfer.

Pesan untuk Manajemen: “Dukung atau Lupakan”

Amorim juga dikabarkan memberi pesan tegas kepada manajemen United: jika ingin mendatangkannya, mereka harus mendukung visi dan filosofinya sepenuhnya. Tanpa dukungan penuh, ia tidak akan tertarik.

“Amorim bukan tipe pelatih yang mau jadi boneka,” ujar pakar sepak bola Portugal, Tom Kundert. “Dia punya prinsip kuat. Kalau tidak diberi wewenang, lebih baik dia tetap di Sporting.”

Pesan ini menandakan bahwa jika United serius mengontrak Amorim, mereka harus siap membangun ulang tim dari fondasi, bukan sekadar menambal kebocoran.

Momen Kritis untuk Manchester United

Kekalahan dari Brentford bukan hanya soal kehilangan tiga poin, tetapi menjadi simbol betapa rusaknya sistem permainan Manchester United saat ini. Ruben Amorim, yang menyaksikan dari jauh, merasakan frustrasi yang sama dengan para pendukung Setan Merah.

Komentarnya bahwa “Manchester United tidak bisa terus seperti ini” adalah peringatan keras. Klub sebesar United tak bisa terus-menerus terjebak dalam siklus mediokritas, tanpa arah, tanpa identitas. Jika tidak ada perubahan besar, mereka akan semakin tertinggal dari rival-rivalnya.

Kini bola ada di tangan manajemen. Apakah mereka akan berani mengambil keputusan besar—mendatangkan Amorim dan memberikan kekuasaan penuh kepadanya? Ataukah mereka kembali memilih jalan kompromi yang hanya menunda masalah?

Satu hal yang jelas: Amorim tidak hanya menawarkan taktik, tetapi juga visi dan filosofi baru. Jika Manchester United ingin bangkit, perubahan itu harus dimulai sekarang.

 

Laras Miranda, lahir pada 15 Mei 1990 di Yogyakarta, adalah seorang bloger sukses yang dikenal karena konten kaya dan informatif tentang gaya hidup, ulasan produk, dan panduan traveling.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *