jadwalpialadunia.info – Ansu Fati sempat digadang-gadang sebagai penerus Lionel Messi di FC Barcelona. Dengan nomor punggung 10 yang diwarisi langsung, banyak yang berharap karier Ansu akan meroket. Tapi faktanya, perjalanan pemain muda ini justru penuh lika-liku. Puncaknya, musim panas 2025 ini Barcelona memutuskan untuk meminjamkan Fati ke AS Monaco. Harapannya? Agar sang pemain mendapat menit bermain yang lebih banyak dan bisa menemukan kembali performa terbaiknya. Tapi kenyataannya? Fati malah gak bisa langsung main.

AS Monaco: Jalan Baru atau Jalan Buntu?
Transfer ke AS Monaco sebenarnya bukan kejutan besar. Klub Prancis itu memang dikenal suka mengembangkan pemain muda, terutama dari luar negeri. Monaco juga cukup sukses mencetak talenta seperti Kylian Mbappé, Thomas Lemar, Aurélien Tchouaméni, hingga Benoît Badiashile. Jadi, dari sisi pengembangan bisa saja menemukan momentum kebangkitannya di sana.
Namun sayangnya, rencana indah itu langsung terganjal masalah administratif dan kondisi fisik yang kurang fit.
Masalah Administratif dan Registrasi
Setibanya di Prancis, Fati belum bisa langsung membela AS Monaco karena terbentur regulasi registrasi pemain di Ligue 1. Menurut laporan dari media Prancis L’Équipe, proses pendaftaran Fati masih tertunda karena beberapa dokumen internasional dari federasi Spanyol (RFEF) belum sepenuhnya dikirim ke FFF (Federasi Sepak Bola Prancis). Hal ini membuat Monaco tidak bisa langsung memainkan Fati dalam pertandingan resmi, termasuk laga pembuka Ligue 1 musim 2025/26.
Masalah seperti ini memang kerap terjadi dalam transfer antar negara, tapi tentu sangat disayangkan jika sampai merugikan perkembangan pemain muda seperti Ansu yang butuh waktu bermain, bukan duduk di bangku cadangan atau tribun.
Cedera Jadi Hantu Lama yang Belum Pergi
Selain urusan administratif, ada satu hal lain yang bikin Fati makin apes: kebugaran fisik. Tim medis AS Monaco menyatakan bahwa Fati belum sepenuhnya dalam kondisi 100%. Memang tidak ada cedera serius, tapi kondisi fisiknya dianggap belum layak untuk langsung tampil di kompetisi level tinggi seperti Ligue 1.
Pelatih Monaco, Adi Hütter, dalam konferensi pers menyebutkan:
“Ansu adalah pemain dengan potensi besar, tapi kami harus bersabar. Kami tidak ingin mengambil risiko terhadap pemain yang baru bergabung, apalagi dengan riwayat cedera seperti miliknya.”
Fati memang punya riwayat cedera panjang. Mulai dari cedera lutut serius yang membuatnya absen hampir satu musim penuh, hingga berbagai cedera otot yang silih berganti mengganggu performanya. Hal inilah yang membuat kariernya di Barcelona juga meredup drastis.
Statistik Menurun Tajam
Jika kita bandingkan statistik Ansu beberapa musim terakhir, terlihat jelas tren penurunan performanya:
- 2020/21: 10 pertandingan, 5 gol (lalu cedera)
- 2021/22: 15 pertandingan, 3 gol (masih berkutat dengan cedera)
- 2022/23: 36 pertandingan, 7 gol (lebih sering jadi pengganti)
- 2023/24 (dipinjamkan ke Brighton): 23 pertandingan, 4 gol
- 2024/25 (kembali ke Barca): hanya 6 pertandingan, 0 gol
Jelas terlihat bahwa Fati tidak lagi menjadi opsi utama di Barcelona, bahkan ketika tim sedang kesulitan mencari winger yang tajam. Maka dari itu, pinjaman ke Monaco dianggap langkah realistis untuk menghidupkan kembali kariernya.
Reaksi Fans Barcelona: Campur Aduk
Fans Blaugrana terbagi dua soal keputusan meminjamkan Fati. Ada yang mendukung karena merasa sang pemain butuh tekanan yang lebih rendah untuk berkembang. Tapi ada juga yang merasa kecewa karena masih dianggap bagian dari proyek jangka panjang Barcelona.
Di media sosial X (dulu Twitter), beberapa fans menulis:
- “Ansu butuh waktu dan ruang. Di Barca, dia nggak dapet itu.”
- “Kalau sampai Fati moncer di Monaco dan Barca malah nyesel, siapa yang disalahkan nanti?”
Dukungan Mengalir dari Rekan dan Senior
Virgil van Dijk, bek tengah Liverpool yang sempat berhadapan langsung dengan Fati saat masih di Premier League, memberikan pesan menyentuh lewat akun Instagram pribadinya.
“Ansu, jangan berhenti percaya pada dirimu sendiri. Bakatmu luar biasa, tinggal waktunya kembali ke puncak. Tetap kuat, bro!”
Pesan ini viral dan jadi bahan perbincangan hangat di komunitas sepak bola. Dukungan dari pemain top seperti Van Dijk dianggap sebagai suntikan moral bagi Fati yang tengah mengalami masa sulit.
Keluarga Juga Angkat Bicara
Bapak Ansu, Bori Fati, dalam wawancara dengan radio Spanyol mengatakan:
“Kami tidak menyalahkan Barcelona. Tapi kami ingin melihat Ansu tersenyum lagi, dan kami harap Monaco bisa jadi tempat yang tepat.”
Bori juga menyebutkan bahwa sebenarnya ada tawaran dari klub-klub La Liga seperti Sevilla dan Real Betis, tapi Ansu lebih tertarik mencoba tantangan baru di luar Spanyol.
Apa Rencana Monaco Buat Fati?
Pelatih Monaco Adi Hütter menyampaikan bahwa mereka tidak ingin memberi tekanan besar di awal. Fokus utama saat ini adalah mengembalikan kebugaran dan kepercayaan diri sang pemain. Dalam sistem 4-2-3-1 milik Hütter, Fati diproyeksikan bermain sebagai winger kiri yang bisa cutting inside ke tengah, posisi yang pernah membuatnya bersinar di Barcelona.
Namun, untuk bisa mendapat posisi utama harus bersaing dengan Takumi Minamino dan Aleksandr Golovin yang sedang dalam performa bagus. Tantangan ini tentu tidak mudah, tapi jika dia berhasil melewatinya, ini bisa jadi titik balik kariernya.
Apakah Fati Bisa Bangkit?
Pertanyaan besar yang kini menggantung: apakah Fati bisa kembali jadi bintang seperti harapan awal kariernya?
Peluangnya ada, tapi jalannya tidak mulus. Dia butuh waktu, lingkungan yang mendukung, serta yang terpenting: tubuh yang kuat dan bebas dari cedera. Jika Monaco mampu memberinya itu, bukan tidak mungkin dia kembali ke Barcelona sebagai pemain yang matang dan siap jadi andalan.
Tapi jika gagal lagi? Maka bukan tak mungkin Barcelona akan mencari jalan untuk melepasnya secara permanen di bursa transfer musim depan.
Skenario Terburuk: Dijual Permanen
Barcelona memang meminjamkan Fati ke Monaco tanpa opsi beli. Tapi kondisi finansial klub yang belum sepenuhnya stabil membuat segala kemungkinan terbuka. Jika Monaco atau klub lain tertarik, dan tidak bisa membuktikan diri musim ini, bukan tak mungkin Barca melepasnya secara permanen.
Beberapa klub dari Liga Arab Saudi dan MLS juga dikabarkan memantau situasi Fati. Tapi jelas, pindah ke liga-liga tersebut di usia 22 tahun akan dianggap sebagai kemunduran besar dalam kariernya.
Komentar dari Xavi Hernandez
Pelatih Barca, Xavi, juga buka suara soal keputusan meminjamkan Fati:
“Kami masih percaya pada Ansu. Tapi dia perlu bermain, dan saat ini kami punya pemain lain di posisi itu. Dia butuh tantangan baru, dan kami doakan dia sukses.”
Namun banyak pengamat menilai bahwa pernyataan Xavi ini diplomatis. Faktanya, Fati memang tidak lagi masuk rencana jangka pendek Barca.
Nasibmu, Ansu…
Ansu Fati berada di titik krusial dalam kariernya. Dulu disebut-sebut sebagai Messi baru, kini dia berjuang sekadar agar bisa kembali bermain reguler. Dipinjamkan ke AS Monaco mestinya jadi awal baru, tapi justru dia terhambat untuk langsung tampil karena administrasi dan kondisi fisik.
Dukungan datang dari berbagai pihak — pemain, pelatih, hingga fans — tapi semua kembali pada satu hal: apakah Fati siap secara mental dan fisik untuk bangkit?
Musim ini bisa jadi momen penentuan. Kalau berhasil bersinar, dia bisa kembali ke Barcelona sebagai pemain yang lebih dewasa. Tapi kalau gagal? Bisa jadi, nama Ansu Fati hanya akan jadi cerita ‘nyaris jadi legenda’.