Penampilan Jude Bellingham di Real Madrid Disorot Media Spanyol

Jude-Bellingham

Jadwalpialadunia.info –  Kehebohan seputar dunia sepak bola tidak pernah sepi, dan kali ini bintang muda Real Madrid, Jude Bellingham, menjadi sorotan utama media Spanyol. Setelah transfer besar dan ekspektasi tinggi yang mengelilinginya, performa Jude Bellingham di lapangan tampaknya mulai menurun, dan hal ini tidak luput dari perhatian media Spanyol. Menariknya, kemunduran penampilan Bellingham terjadi seiring dengan gemilangnya performa Kylian Mbappe di Paris Saint-Germain (PSG), yang menciptakan narasi menarik antara kedua pemain muda berbakat ini.

Penampilan Jude Bellingham di Awal Musim: Dari Bintang Bersinar Hingga Awal Penurunan

Jude Bellingham, pemain muda asal Inggris yang didatangkan oleh Real Madrid pada bursa transfer musim panas lalu, langsung mencuri perhatian di awal musim. Kepindahannya dari Borussia Dortmund ke Real Madrid dengan nilai transfer yang fantastis menciptakan ekspektasi tinggi dari publik dan manajemen Madrid. Dengan perannya yang baru sebagai salah satu pilar lini tengah Madrid, Bellingham awalnya mampu menunjukkan performa yang luar biasa. Gol-gol penting dan kontribusinya di lini serang memberikan harapan baru bagi klub, terutama setelah kepergian beberapa pemain kunci.

Pada beberapa laga pertama La Liga, tampil seperti pemain yang telah bermain selama bertahun-tahun di Spanyol. Gol debutnya dan performa cemerlang di laga-laga awal bahkan membuatnya disebut sebagai penerus lini tengah Real Madrid yang legendaris. Bellingham dianggap sebagai pemain yang mampu mengemban tugas berat, mengisi ruang yang ditinggalkan oleh Luka Modric dan Toni Kroos, yang kini lebih sering dirotasi.

Namun, seiring berjalannya musim, performa Bellingham mulai terlihat menurun. Dalam beberapa pertandingan terakhir, Bellingham tampak kehilangan energi dan kreativitas yang sebelumnya menjadi senjata utamanya. Gaya bermainnya yang biasanya dinamis dan penuh determinasi terlihat lebih kaku, dengan seringnya ia kehilangan bola dan kurangnya kontribusi efektif ke lini depan. Dalam laga-laga krusial melawan tim besar seperti Atletico Madrid dan Sevilla, peran Bellingham seolah hilang di lapangan, tidak sesuai dengan ekspektasi besar yang dibebankan padanya.

Sorotan Media Spanyol: Mbappe Jadi Faktor Pembanding

Penurunan performa Bellingham ini tidak lepas dari pengamatan tajam media Spanyol, yang tidak segan-segan memberikan kritik keras. Menariknya, kehadiran Kylian Mbappe di PSG juga turut menjadi pembanding yang sering diangkat oleh media. Kylian Mbappe, yang selalu dihubungkan dengan Real Madrid, tampil luar biasa bersama PSG di musim ini, bahkan berhasil menjadi bintang utama di berbagai kompetisi yang diikuti oleh klub Prancis tersebut.

Media Spanyol banyak yang mengaitkan penurunan performa Bellingham dengan keputusan Madrid untuk tidak mengontrak Mbappe pada musim panas lalu. Banyak yang merasa bahwa dengan hadirnya Mbappe, Madrid akan memiliki kekuatan serangan yang lebih baik, sehingga tekanan di lini tengah yang dirasakan Bellingham saat ini bisa lebih ringan. Tanpa Mbappe, Real Madrid sangat bergantung pada pemain tengah untuk tidak hanya mengatur serangan tetapi juga mencetak gol. Bellingham menjadi pemain yang diharapkan mampu melakukannya, dan hal ini menjadi beban besar baginya.

Pada info bola Kritik dari media seperti “Marca” dan “AS” menyoroti bahwa kehadiran Mbappe bisa saja memberi dampak signifikan terhadap performa tim secara keseluruhan, termasuk mengurangi beban dari pemain-pemain muda seperti Bellingham. Mereka menggarisbawahi bahwa keterampilan Mbappe dalam menyerang bisa memberikan lebih banyak ruang bagi Bellingham untuk bermain lebih bebas, tanpa tekanan harus terus mencetak gol atau membuat peluang sendirian. Seolah-olah Bellingham kini harus mengisi celah yang sebenarnya bukan perannya, sesuatu yang tidak akan terjadi jika Madrid memiliki penyerang kelas dunia seperti Mbappe.

Kemunduran Performa: Penyebab dan Konteks

Ada beberapa faktor yang mungkin menyebabkan kemunduran penampilan Bellingham belakangan ini. Salah satu faktor utama adalah adaptasi terhadap intensitas kompetisi di Spanyol. La Liga memiliki gaya bermain yang berbeda dibandingkan dengan Bundesliga. Jika Bundesliga lebih banyak mengandalkan fisik dan kecepatan, La Liga lebih taktis dan teknis. Gaya bermain ini memerlukan adaptasi yang tidak mudah, bahkan bagi pemain berbakat seperti Bellingham. Tuntutan untuk bermain di level tinggi setiap minggunya jelas memberi tekanan besar, terutama bagi pemain yang baru berusia 20 tahun.

Selain itu, Bellingham juga dihadapkan pada ekspektasi yang sangat tinggi dari publik dan media Spanyol. Ketika ia memulai musim dengan sangat baik, banyak pihak yang langsung menaruh ekspektasi bahwa ia akan terus bermain di level tersebut tanpa mengalami penurunan. Hal ini tidak realistis, mengingat Bellingham masih muda dan masih dalam proses adaptasi di klub dan liga baru. Namun, di klub sebesar Real Madrid, di mana kemenangan dan performa gemilang adalah tuntutan, bahkan pemain muda sekalipun harus siap menghadapi kritik ketika penampilannya tidak sesuai harapan.

Jude Bellingham Real Madrid

Baca Juga:

Kalah Lawan Arsenal – Luis Enrique: PSG Kalah Segalanya

Thiago Motta Puji Keberanian Juventus – Comeback Dramatis

Dampak pada Real Madrid

Kemunduran performa Jude Bellingham memiliki dampak signifikan pada Real Madrid. Tim yang biasanya mengandalkan lini tengah untuk mengontrol permainan kini sering terlihat kehilangan dominasi di lapangan tengah. Kombinasi lini tengah antara Bellingham, Camavinga, dan Tchouameni tampak tidak sekuat yang diharapkan, terutama dalam menghadapi tekanan dari tim-tim yang memiliki lini tengah solid. Pelatih Carlo Ancelotti pun harus memutar otak untuk mencari cara agar permainan Madrid kembali efektif, terutama saat menghadapi tim yang bermain lebih defensif.

Ketergantungan Real Madrid pada pemain muda seperti Bellingham, Camavinga, dan Tchouameni membuat tim ini menjadi rentan ketika salah satu dari mereka mengalami penurunan performa. Kombinasi antara pemain senior seperti Luka Modric dan Toni Kroos yang semakin tua dengan pemain muda yang masih mencari konsistensi menciptakan tantangan tersendiri bagi tim. Ancelotti, yang dikenal dengan gaya rotasinya, kini harus lebih bijak dalam menentukan kapan memberikan menit bermain bagi pemain-pemain muda dan kapan mengandalkan pengalaman dari Modric dan Kroos.

Laras Miranda, lahir pada 15 Mei 1990 di Yogyakarta, adalah seorang bloger sukses yang dikenal karena konten kaya dan informatif tentang gaya hidup, ulasan produk, dan panduan traveling.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *