PSIM vs Persik – Duel Sengit Liga 2 2025: Laskar Mataram Siap Menahan Gempuran Macan Putih

jadwalpialadunia.infoPertandingan PSIM Yogyakarta vs Persik Kediri menjadi salah satu laga paling menarik di lanjutan Liga 2 Indonesia 2025/26.
Dua tim bersejarah yang sama-sama pernah mencicipi atmosfer Liga 1 ini kembali bertemu dalam situasi penting — PSIM tengah berusaha menjaga posisi di empat besar wilayah tengah, sementara Persik Kediri datang dengan misi mencuri poin demi mengamankan tiket promosi ke babak 8 besar.

Laga digelar di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, yang selalu menjadi markas penuh energi bagi Laskar Mataram. Suporter setia Brajamusti dan The Maident dipastikan memenuhi tribun, menciptakan atmosfer panas yang menjadi ciri khas duel klasik dua tim ini.


Pra-Laga: Dua Tim dengan Sejarah Panjang dan Gengsi Besar

PSIM Yogyakarta – Fokus Konsistensi dan Efektivitas

Skuad asuhan Kas Hartadi tampil impresif di awal musim, namun performa mereka mulai menurun di beberapa laga terakhir. Dari lima pertandingan terakhir, PSIM mencatat dua kemenangan, dua hasil imbang, dan satu kekalahan tipis.
Meski begitu, mereka tetap menjadi salah satu tim dengan pertahanan terbaik di Liga 2 musim ini.

Kas Hartadi menegaskan pentingnya laga ini dalam menjaga peluang lolos ke babak berikutnya:

“Kami tidak bisa kehilangan poin di kandang. Persik adalah lawan berat dengan pengalaman besar. Tapi kami juga punya keunggulan atmosfer dan semangat dari suporter.”

PSIM diprediksi akan kembali mengandalkan kombinasi lini depan Aditya Putra Dewa dan Taufik Ismail, didukung gelandang berpengalaman Ichsan Pratama yang jadi motor serangan.


Persik Kediri – Misi Kembali ke Liga 1

Bagi Persik Kediri, laga tandang ke Yogyakarta bukan sekadar pertandingan biasa. Tim berjuluk Macan Putih ini sedang dalam tren positif setelah meraih tiga kemenangan beruntun.
Pelatih Divaldo Alves membawa skuad penuh ke Yogyakarta, termasuk striker asing andalan mereka, Joanderson, yang menjadi top scorer sementara tim dengan 6 gol.

“Kami respek pada PSIM, tapi target kami jelas — menang. Kami ingin promosi kembali ke Liga 1, dan untuk itu kami harus berani mengambil poin di laga besar seperti ini,” ujar Divaldo saat konferensi pers.

Dengan formasi ofensif 4-3-3, Persik siap menekan sejak awal, memanfaatkan kecepatan sayap kiri Septian Bagaskara dan kreativitas Faisol Yunus di lini tengah.


Kick-Off dan Jalannya Pertandingan

Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi di bawah sorakan 15 ribu penonton yang memenuhi Stadion Mandala Krida. Kedua tim tampil menyerang sejak menit awal, menandakan laga akan berlangsung terbuka.

Babak Pertama – PSIM Tampil Dominan, Persik Bertahan Cermat

Menit ke-9, PSIM langsung menebar ancaman. Tendangan bebas Ichsan Pratama melengkung ke arah gawang, namun ditepis kiper Persik, Dwi Kuswanto.
PSIM tampil menekan dengan pola 4-2-3-1, memanfaatkan lebar lapangan dan memaksa Persik lebih banyak bertahan.

Persik sempat mendapatkan peluang lewat serangan balik di menit ke-18. Joanderson melepaskan tembakan keras setelah menerima umpan terobosan, tapi bola masih melambung di atas mistar.

Menit ke-30, PSIM akhirnya membuka keunggulan lewat skema bola mati.
Tendangan sudut Ichsan disundul Aditya Putra Dewa dan membentur mistar, bola rebound disambar oleh Taufik Ismail.
Gol! Skor 1-0 untuk PSIM Yogyakarta.

Gol tersebut membakar semangat tuan rumah. Suporter bergemuruh, dan PSIM terus menekan. Tapi hingga turun minum, Persik tetap berhasil menjaga skor agar tidak melebar.
Babak pertama berakhir 1-0 untuk PSIM.


Babak Kedua – Persik Balik Menyerang, Gol Penyeimbang Datang Cepat

Memasuki babak kedua, Divaldo Alves melakukan pergantian taktis. Ia menarik Faisol Yunus dan memasukkan Arsan Makarin, pemain sayap muda yang dikenal punya kecepatan tinggi.
Strategi ini langsung memberi hasil.

Menit ke-52, Arsan melewati dua pemain PSIM dan memberikan umpan silang mendatar yang disambut Joanderson.
Bola sempat mengenai tiang sebelum masuk ke gawang Riyandi.
Skor imbang 1-1, dan atmosfer stadion kembali panas.

PSIM mencoba merespons cepat. Mereka menaikkan intensitas permainan, sementara Persik justru mulai menekan balik lewat serangan sayap ganda.

Menit ke-68, peluang emas datang dari PSIM lewat aksi solo run Ichsan Pratama, namun tendangannya dari luar kotak penalti masih melenceng tipis di sisi kiri gawang.

Thomas Doll memasukkan pemain muda Bagus Prasetyo untuk menambah tenaga di lini tengah. Sementara Persik menurunkan tempo, mencoba mengamankan hasil imbang sambil mencari peluang lewat bola mati.

Menit ke-79, justru Persik berhasil membalikkan keadaan!
Berawal dari kesalahan antisipasi bek PSIM, bola dicuri oleh Septian Bagaskara, yang langsung mengirim assist kepada Joanderson. Striker Brasil itu mencetak gol keduanya malam ini.
Skor berubah 2-1 untuk Persik Kediri.


Akhir Laga – Drama Mandala Krida, PSIM Samakan Kedudukan di Detik Akhir

Tertinggal satu gol di kandang membuat PSIM tak punya pilihan selain menyerang total.
Mereka terus menggempur pertahanan Persik yang mulai kelelahan.

Menit ke-90+2, PSIM mendapat tendangan bebas dari sisi kanan.
Ichsan kembali menjadi eksekutor, dan kali ini umpannya disambar sundulan keras Aditya Putra Dewa ke pojok kiri gawang.
Gol penyeimbang yang membuat stadion bergemuruh!
Skor akhir 2-2 menutup laga penuh drama di Yogyakarta.


Statistik Pertandingan

Statistik PSIM Yogyakarta Persik Kediri
Penguasaan Bola 55% 45%
Tembakan 13 10
Tembakan Tepat Sasaran 6 5
Pelanggaran 11 9
Kartu Kuning 2 3
Sepak Pojok 7 4
Skor Akhir 2 2

Statistik menunjukkan pertandingan berlangsung seimbang. PSIM unggul dalam penguasaan bola, namun Persik lebih efisien dalam memanfaatkan peluang.


Analisis Taktik

PSIM Yogyakarta – Disiplin dan Agresif

Kas Hartadi menyiapkan timnya dengan pressing tinggi dan sirkulasi bola cepat dari tengah.
Keunggulan mereka terletak pada koordinasi antar lini, terutama kerja sama Ichsan dan Aditya di sektor kiri.
Namun kelemahan PSIM terlihat di transisi bertahan — dua gol Persik datang karena ruang di belakang gelandang yang terlalu terbuka.

Persik Kediri – Serangan Balik Mematikan

Divaldo Alves sukses menerapkan strategi counter-pressing yang mematikan.
Meski kalah penguasaan bola, Persik sangat berbahaya ketika menyerang balik.
Masuknya Arsan Makarin menjadi faktor pembeda yang menghidupkan sayap kanan dan menciptakan dua peluang berujung gol.


Pemain Kunci

Ichsan Pratama (PSIM)

Motor permainan PSIM yang mengatur tempo dari lini tengah. Dua assist bola mati-nya berperan besar dalam dua gol PSIM.
Rating: 8.5/10

Joanderson (Persik Kediri)

Menjadi pahlawan tim tamu dengan dua gol brilian. Ketajamannya di depan gawang jadi pembeda utama laga ini.
Rating: 9.0/10

🧤 Riyandi (PSIM)

Meski kebobolan dua gol, tampil solid dengan empat penyelamatan penting.
Rating: 7.5/10


Komentar Pasca Pertandingan

Kas Hartadi (Pelatih PSIM):

“Saya apresiasi perjuangan anak-anak. Mereka tak menyerah sampai menit akhir. Tapi kami harus belajar lebih tenang dalam menjaga keunggulan.”

Divaldo Alves (Pelatih Persik):

“Kami datang untuk menang dan hampir berhasil. Saya bangga dengan karakter pemain. Tapi kehilangan poin di menit akhir memang menyakitkan.”


Implikasi Klasemen

Hasil imbang ini membuat Persik Kediri tetap berada di posisi ke-2 klasemen sementara wilayah tengah dengan 23 poin, tertinggal satu angka dari pemuncak klasemen Persiba Balikpapan.
Sementara PSIM Yogyakarta masih menempati posisi ke-4 dengan 19 poin — cukup aman untuk bersaing di jalur playoff 8 besar.

Laga ini juga memperpanjang rekor tak terkalahkan PSIM di kandang menjadi lima pertandingan beruntun, sedangkan Persik menjaga tren positif tanpa kekalahan di lima laga terakhir.


Fakta Menarik

  • Ini adalah pertemuan ke-32 antara PSIM dan Persik di semua ajang sejak 1999.

  • PSIM terakhir kali menang atas Persik di Yogyakarta terjadi pada musim 2018.

  • Joanderson menjadi pemain asing pertama Persik yang mencetak brace tandang musim ini.

  • PSIM belum pernah kalah di Mandala Krida sejak awal 2025 (semua kompetisi).


Refleksi dan Prediksi ke Depan

Kedua tim menunjukkan kualitas dan mental besar dalam pertandingan ini.
PSIM memperlihatkan semangat pantang menyerah dan kreativitas tinggi di lini tengah, sementara Persik memperlihatkan efektivitas dan kedewasaan dalam strategi tandang.

Untuk PSIM

Kunci ke depan adalah memperkuat lini belakang dan memperbaiki transisi bertahan agar tidak mudah dieksploitasi lewat counter.
Dengan komposisi pemain muda dan berpengalaman, PSIM masih punya peluang besar lolos ke babak 8 besar.

Untuk Persik

Meski gagal menang, performa mereka di laga ini menegaskan status sebagai calon kuat promosi.
Duet Joanderson dan Septian Bagaskara menjadi kombinasi paling produktif di Liga 2 saat ini.

Pertandingan PSIM vs Persik di Stadion Mandala Krida menghadirkan drama klasik sepak bola Indonesia: tensi tinggi, suporter penuh semangat, dan ending penuh emosi.
PSIM berhasil selamat dari kekalahan di menit akhir berkat gol heroik Aditya Putra Dewa, sementara Persik harus puas membawa pulang satu poin dari laga yang nyaris mereka menangkan.

Bagi penggemar kedua tim, hasil ini bukan sekadar angka, tapi bukti bahwa rivalitas lama di sepak bola Indonesia masih hidup — penuh gairah, perjuangan, dan cerita di luar skor.

“Sepak bola bukan soal menang atau kalah, tapi tentang bagaimana sebuah tim berjuang sampai peluit akhir.”