Jadwalpialadunia.info – Juventus kembali menunjukkan jati diri mereka sebagai tim besar dengan melakukan comeback dramatis saat menghadapi RB Leipzig dalam laga lanjutan Liga Champions. Bermain di Red Bull Arena, Juventus sempat tertinggal 0-2 sebelum akhirnya bangkit dan memenangkan pertandingan dengan skor 3-2. Hasil ini bukan hanya membawa kemenangan krusial bagi Si Nyonya Tua, tetapi juga menjadi bukti keberanian dan ketangguhan mereka di kompetisi Eropa.
Thiago Motta, yang saat ini menjadi pelatih Juventus, tidak bisa menyembunyikan rasa bangganya terhadap performa tim. Usai pertandingan, ia memberikan pujian khusus terhadap mentalitas dan keberanian para pemainnya yang tidak menyerah meski berada dalam posisi yang sangat sulit. Artikel ini akan membahas bagaimana jalannya comeback epik tersebut, peran para pemain kunci, serta pujian dari Thiago Motta yang menggambarkan betapa pentingnya mentalitas dan keberanian dalam mencapai kemenangan di level tertinggi sepak bola.
Babak Pertama: Awal yang Sulit untuk Juventus
Laga antara RB Leipzig dan Juventus ini berlangsung dengan tensi tinggi sejak awal, dengan kedua tim bermain sangat agresif. RB Leipzig, yang dikenal dengan permainan cepat dan pressing intens, langsung memberikan tekanan pada lini pertahanan Juventus. Dominasi Leipzig terlihat sejak menit pertama, dan Juventus tampak kesulitan menyesuaikan diri dengan ritme cepat yang dimainkan oleh tuan rumah.
Leipzig membuka keunggulan pada menit ke-15 melalui gol dari Dani Olmo. Gol ini berawal dari pergerakan cepat di sisi sayap yang diakhiri dengan umpan matang ke tengah kotak penalti, di mana Olmo menyelesaikannya dengan tembakan keras yang tidak bisa dihentikan oleh Wojciech Szczęsny. Kebobolan cepat ini membuat Juventus harus beradaptasi lebih cepat, namun sayangnya mereka kembali tertinggal pada menit ke-32. Kali ini, Christopher Nkunku mencetak gol indah dari luar kotak penalti yang menambah penderitaan Juventus.
Dengan ketertinggalan 0-2, Juventus terlihat berada dalam situasi yang sulit. Mereka tidak hanya kesulitan dalam menciptakan peluang, tetapi juga sering kehilangan bola akibat pressing ketat dari para pemain Leipzig. Babak pertama pun ditutup dengan skor 2-0 untuk keunggulan Leipzig, dan banyak yang meragukan apakah Juventus mampu bangkit di babak kedua.
Babak Kedua: Bangkit dari Keterpurukan
Namun, babak kedua menjadi cerita yang berbeda untuk Juventus. Thiago Motta tampaknya berhasil menginspirasi timnya di ruang ganti, dan Juventus kembali ke lapangan dengan mentalitas yang benar-benar berbeda. Mereka memulai babak kedua dengan lebih agresif dan mencoba mengendalikan permainan, meski Leipzig masih terus memberikan perlawanan sengit.
Gol pertama Juventus datang pada menit ke-58 melalui Arkadiusz Milik. Dalam situasi bola mati, berhasil memanfaatkan tendangan sudut dengan baik, dan Milik, yang berdiri bebas, mampu menyundul bola masuk ke gawang Leipzig. Gol ini menjadi titik balik dalam pertandingan, dan memberikan momentum bagi Juventus untuk terus menekan Leipzig.
Pada info bola Thiago Motta kemudian memasukkan beberapa pemain pengganti untuk memberikan energi baru di lapangan. Masuknya Federico Chiesa dan Paul Pogba memberikan dampak besar terhadap cara bermain Juventus. Chiesa, dengan kecepatannya, mulai mengeksploitasi sisi pertahanan Leipzig, sementara Pogba membawa ketenangan dan kreativitas di lini tengah. Keduanya berperan penting dalam proses terciptanya gol kedua Juventus, di mana Chiesa memberikan assist yang cantik untuk Dusan Vlahovic yang berhasil mencetak gol pada menit ke-75.
Dengan skor menjadi 2-2, Juventus semakin percaya diri dan terus menekan pertahanan Leipzig. Leipzig, yang semula tampak nyaman dengan keunggulan mereka, mulai kehilangan arah dan semakin tertekan. Pada menit ke-88, berhasil mencetak gol kemenangan yang sangat dramatis melalui aksi individu dari Federico Chiesa, yang memanfaatkan celah di pertahanan Leipzig dan menaklukkan kiper dengan tembakan keras dari jarak dekat.
Gol tersebut disambut dengan sorak-sorai dari para pendukung Juventus yang datang ke Red Bull Arena, dan para pemain merayakannya dengan penuh euforia. Comeback dramatis ini menunjukkan bahwa Juventus masih memiliki mentalitas juara yang diperlukan untuk bersaing di level tertinggi, meskipun mereka sempat menghadapi kesulitan besar.
Baca Juga:
Antusiasme Marc Klok: Persib Bandung ke Markas Zhejiang FC
Kalah Lawan Arsenal – Luis Enrique: PSG Kalah Segalanya
Pujian Thiago Motta: Keberanian yang Tidak Boleh Diremehkan
Usai pertandingan, Thiago Motta memberikan pujian setinggi langit kepada timnya. Ia menyatakan bahwa kemenangan ini bukan sekadar hasil kerja keras, tetapi juga keberanian para pemain untuk tidak menyerah dan terus berjuang hingga akhir. Menurutnya, keberanian inilah yang membuat Juventus mampu mengubah jalannya pertandingan meski sempat berada dalam situasi yang sulit.
“Kami memulai pertandingan dengan buruk, Leipzig benar-benar memberikan tekanan besar kepada kami di babak pertama. Tapi saya selalu mengatakan kepada pemain bahwa sepak bola adalah tentang bagaimana Anda merespons saat keadaan tidak berjalan sesuai rencana,” ujar Motta dalam konferensi pers setelah pertandingan. “Mereka menunjukkan keberanian yang luar biasa. Mereka tidak berhenti berusaha, dan itulah mengapa kami bisa melakukan comeback ini.”
Thiago Motta juga memuji kontribusi para pemain pengganti, khususnya Federico Chiesa dan Paul Pogba, yang berhasil mengubah dinamika permainan. “Chiesa membawa energi baru di sisi sayap, dan Pogba memberikan keseimbangan di lini tengah. Mereka adalah contoh sempurna dari pemain yang siap untuk memanfaatkan peluang mereka ketika diberi kesempatan,” tambahnya.
Motta juga menyoroti pentingnya semangat tim dalam pertandingan seperti ini. Menurutnya, meskipun Juventus tertinggal dua gol, para pemain tidak kehilangan fokus dan terus mencoba mencari cara untuk mencetak gol. Ia menyebut bahwa mentalitas ini adalah salah satu hal yang ingin ia tanamkan kepada para pemain sejak hari pertama ia melatih Juventus – bahwa mereka harus selalu percaya pada kemampuan mereka, bahkan dalam situasi yang paling sulit.