Jadwalpialadunia.info – Kabar yang menghubungkan Paul Pogba dengan Arsenal baru-baru ini memicu diskusi hangat di kalangan penggemar sepak bola. Sejak kepergiannya dari Manchester United dan kepindahannya kembali ke Juventus, Pogba memang belum benar-benar menemukan stabilitas dalam kariernya. Penampilan pemain Prancis ini masih terhalang oleh cedera serta performa yang inkonsisten. Namun, spekulasi tentang kepindahannya ke Arsenal tampaknya lebih mengada-ada daripada kenyataan.
Artikel ini akan membahas alasan mengapa transfer Pogba ke Arsenal terasa tidak mungkin. Dari segi taktik, budaya klub, hingga kondisi finansial, ada beberapa faktor yang menunjukkan bahwa kepindahan Pogba ke London Utara bukanlah langkah yang realistis. Selain itu, ada banyak opsi yang lebih cocok untuk Arsenal dalam memperkuat lini tengah mereka.
Arsenal Sudah Memiliki Struktur Lini Tengah yang Stabil
Salah satu alasan utama mengapa transfer Pogba ke Arsenal terasa tidak mungkin adalah karena struktur lini tengah Arsenal saat ini sudah sangat stabil. Di bawah asuhan Mikel Arteta, Arsenal telah membangun fondasi kuat dengan para pemain muda yang berbakat seperti Martin Ødegaard, Declan Rice, dan Thomas Partey. Ketiga pemain ini memiliki peran penting dalam taktik yang diterapkan Arteta.
Ødegaard, sebagai kapten tim, berperan sebagai playmaker utama yang mengatur aliran bola dan menciptakan peluang. Declan Rice adalah gelandang bertahan yang kokoh, dengan kemampuan bertahan yang solid dan distribusi bola yang akurat. Partey, di sisi lain, adalah pemain serba bisa yang bisa memberikan keseimbangan antara serangan dan pertahanan. Kombinasi ketiganya telah memberikan Arsenal keseimbangan yang ideal di lini tengah, sesuatu yang mereka cari selama bertahun-tahun.
Memasukkan Pogba ke dalam lini tengah ini bisa merusak stabilitas yang sudah terbentuk. Meski Pogba adalah pemain bertalenta, gaya bermainnya cenderung lebih individualis, sementara Arsenal saat ini bermain dengan sistem yang mengandalkan kerja sama tim yang solid. Oleh karena itu, penambahan Pogba ke skuad bisa mengganggu dinamika lini tengah dan membuat Arteta harus mengubah sistem yang sudah terbukti efektif.
Pogba dan Arsenal Memiliki Gaya Permainan yang Berbeda
Gaya bermain Pogba cenderung lebih bebas dan kreatif, tetapi juga sulit diprediksi. Ketika berada dalam performa terbaiknya, ia adalah pemain yang bisa menciptakan peluang dari situasi apapun dan membawa ancaman besar bagi lawan. Namun, Pogba juga dikenal sebagai pemain yang kurang disiplin dalam posisi bertahan, yang bisa menjadi masalah dalam sistem yang diterapkan oleh Arteta.
Arteta menekankan disiplin taktis dan kerja keras di setiap lini, terutama di lini tengah yang berperan besar dalam menjaga keseimbangan antara serangan dan pertahanan. Pemain tengah Arsenal saat ini, seperti Ødegaard dan Rice, sangat patuh pada instruksi taktis Arteta dan selalu membantu dalam bertahan ketika dibutuhkan. Pogba mungkin tidak memiliki karakter yang cocok untuk peran seperti ini, terutama karena ia lebih nyaman berperan sebagai gelandang yang bebas berkreasi tanpa banyak tanggung jawab bertahan.
Di Juventus, Pogba sering diberikan kebebasan untuk menyerang dan menciptakan peluang tanpa banyak tuntutan defensif. Namun, di Arsenal, ia kemungkinan akan diminta untuk lebih banyak bekerja dalam sistem tim, yang mungkin tidak sesuai dengan gaya bermainnya. Inilah salah satu alasan mengapa Pogba mungkin tidak akan cocok di Arsenal, bahkan jika klub tersebut mempertimbangkan untuk mendatangkannya.
Baca Juga:
Bersinar Lawan Chelsea, Mikel Arteta Sanjung Habis Martin Odegaard
Ketimbang Gyokeres, Manchester United Lebih Baik Rekrut Bomber Bayern Munchen
Masalah Finansial dan Gaji Pogba
Pogba dikenal sebagai salah satu pemain dengan gaji tinggi di dunia sepak bola. Ketika ia berada di Manchester United, gajinya menjadi salah satu yang tertinggi di klub, dan Juventus juga memberikannya gaji yang cukup besar ketika ia kembali ke Italia. Dengan kondisi finansial Arsenal saat ini, membawa Pogba dengan gaji tinggi akan menjadi langkah yang kurang bijak.
Arsenal sedang fokus pada pengembangan pemain muda dan lebih memilih untuk berinvestasi pada pemain yang berpotensi jangka panjang. Mengeluarkan dana besar untuk Pogba, yang sudah tidak muda lagi dan sering kali mengalami masalah cedera, mungkin bukan langkah yang tepat dari sudut pandang finansial. Selain itu, Arsenal baru saja mengeluarkan dana besar untuk mendatangkan Declan Rice, dan klub tersebut tampaknya lebih tertarik untuk mengembangkan pemain yang sudah ada daripada merekrut pemain dengan tuntutan gaji tinggi seperti Pogba.
Pada info bola Dengan anggaran terbatas dan fokus pada stabilitas jangka panjang, Arsenal kemungkinan besar akan enggan mengeluarkan dana besar untuk pemain yang bisa menjadi beban finansial. Langkah ini juga menunjukkan bahwa klub berkomitmen pada filosofi pengembangan pemain muda dan ingin menjaga keseimbangan keuangan mereka.
Pogba Lebih Mungkin Bertahan di Italia atau Pindah ke Liga Lain
Jika Pogba memang ingin meninggalkan Juventus, kemungkinan besar ia akan lebih memilih pindah ke liga lain di luar Inggris. Pengalaman Pogba di Premier League dengan Manchester United tidak sepenuhnya positif, karena ia sering mendapat kritik tajam dari media dan penggemar. Sebaliknya, di Italia, Pogba merasa lebih nyaman dan dihargai. Liga Italia juga cenderung lebih lambat dari Premier League, yang sesuai dengan gaya bermain Pogba.
Jika Pogba memilih untuk pindah, ia mungkin lebih tertarik untuk bermain di klub-klub besar Eropa lainnya, seperti Paris Saint-Germain di Prancis atau klub Liga Spanyol. Liga-liga ini mungkin menawarkan gaya permainan yang lebih cocok bagi Pogba serta lingkungan yang lebih mendukung bagi kariernya. Arsenal, meski merupakan klub besar, bukanlah pilihan yang ideal bagi Pogba, terutama mengingat pengalaman terakhirnya di Inggris.