jadwalpialadunia.info – Pertandingan antara Brentford vs Manchester City di lanjutan Premier League 2025/26 berakhir dengan skor 1-3 untuk kemenangan tim tamu. Dalam laga di Gtech Community Stadium, City tampil dengan penguasaan bola tinggi dan penyelesaian klinis dari lini depan.
Meski Brentford sempat memberi perlawanan sengit di babak pertama, strategi Pep Guardiola terbukti efektif. City mengontrol ritme, menekan dengan sabar, dan memanfaatkan setiap celah yang ditinggalkan pertahanan The Bees.
Latar Pertandingan
-
Tanggal: 4 Oktober 2025
-
Stadion: Gtech Community Stadium (Brentford, London)
-
Kompetisi: Premier League pekan ke-8
-
Skor Akhir: Brentford 1 – 3 Manchester City
City datang dengan ambisi mempertahankan puncak klasemen, sementara Brentford berharap bisa mengulang kejutan musim lalu ketika sempat menahan imbang City. Namun kali ini, pengalaman dan efisiensi City jadi pembeda besar.
Line-up & Formasi
Brentford (Thomas Frank) — 3-5-2
Raya (GK); Pinnock, Ajer, Collins; Roerslev, Norgaard, Jensen, Onyeka, Henry; Wissa, Mbeumo
Manchester City (Pep Guardiola) — 3-2-4-1
Ederson (GK); Walker, Dias, Gvardiol; Rodri, Stones; Foden, De Bruyne, Doku, Bernardo Silva; Haaland
Babak Pertama: Pressing Ketat, City Tertinggal Lebih Dulu
Sejak menit awal, Brentford tampil tanpa takut. Mereka menekan City tinggi, mencoba memutus aliran bola dari Rodri. Pada menit ke-14, Brentford mendapat peluang pertama dari bola panjang Norgaard yang disambut Wissa, tapi tembakannya masih melebar.
City mendominasi penguasaan bola (72% di babak pertama), tapi kesulitan menembus blok bertahan Brentford yang rapat.
⚽ Gol 1 – Brentford Memimpin (Mbeumo, 23’)
Gol pertama datang dari serangan cepat. Gvardiol kehilangan bola di area tengah, Jensen mengirim umpan terobosan ke Mbeumo. Pemain Kamerun itu melewati Ederson dan menendang ke gawang kosong. Skor 1-0 untuk tuan rumah!
Kejutan terjadi, tapi City tidak panik. Guardiola terlihat memberi instruksi untuk mempercepat rotasi bola dari sisi sayap.
⚽ Gol 2 – City Balas Lewat De Bruyne (37’)
Phil Foden menggiring bola dari sisi kiri, memberi umpan cutback ke Kevin De Bruyne. Dengan tendangan first-time kaki kanan, bola bersarang di pojok kiri bawah gawang. Skor imbang 1-1.
Setelah gol tersebut, City sepenuhnya mengendalikan laga. Serangan mereka makin rapi, dan pressing Brentford mulai menurun intensitasnya.
Babak Kedua: Efisiensi City Menghancurkan Perlawanan Brentford
Perubahan Taktik
Thomas Frank mencoba memasukkan Neal Maupay untuk menambah daya gempur, namun keputusan itu justru membuka ruang lebih banyak di lini belakang.
Pep Guardiola melakukan hal sebaliknya: ia menurunkan tempo permainan dan memanfaatkan ruang di belakang garis tinggi Brentford.
⚽ Gol 3 – Haaland Akhirnya Bicara (62’)
Setelah gagal di dua peluang awal, Erling Haaland menunjukkan kelasnya. Bermula dari umpan silang Doku, Haaland menanduk bola keras ke arah bawah yang gagal diantisipasi kiper. City unggul 2-1.
Gol ini bukan hanya mengubah skor, tapi juga psikologis laga. Brentford kehilangan fokus dan mulai kelelahan menahan tekanan.
⚽ Gol 4 – Doku Tutup Kemenangan (80’)
Haaland memantulkan bola ke Jeremy Doku, yang menusuk dari kiri dan menembak ke sudut jauh. Gol ini memastikan kemenangan City 3-1.
Setelah itu, City menurunkan tempo drastis, memainkan bola di tengah untuk mempertahankan penguasaan.
Statistik Pertandingan
Statistik | Brentford | Man City |
---|---|---|
Penguasaan bola | 33% | 67% |
Tembakan | 8 | 17 |
On target | 3 | 9 |
Corner | 3 | 8 |
Pelanggaran | 9 | 7 |
Kartu kuning | 2 | 1 |
Sumber: Opta / Premier League Match Centre
Analisis Taktik
Brentford: Intensitas Tinggi di Awal, Tapi Kehabisan Energi
Thomas Frank memulai laga dengan blok tinggi dan pressing agresif. Strategi itu efektif di 25 menit pertama, tapi berisiko besar melawan tim seefisien City. Begitu City bisa keluar dari tekanan, Brentford kehilangan bentuk pertahanan mereka.
Pemain seperti Norgaard dan Onyeka harus menutup area luas, dan sayap (Roerslev & Henry) kewalahan menghadapi kombinasi Foden–Doku.
Manchester City: Adaptif, Klinis, dan Sabar
Guardiola menampilkan City yang tidak terburu-buru. Setelah tertinggal, mereka tetap memainkan bola dengan pola sabar dan ritmis.
Kunci kemenangan ada pada:
-
Pergerakan diagonal Foden & Doku yang memecah konsentrasi bek sayap Brentford.
-
Rodri & Stones berfungsi ganda sebagai gelandang dan bek tengah ekstra untuk mencegah counter.
-
De Bruyne menjadi pengatur tempo yang membedakan kualitas kedua tim.
Setelah gol Haaland, City tidak hanya menang di skor, tapi juga sepenuhnya mendominasi psikologis laga.
Pemain Kunci
🔹 Kevin De Bruyne
Man of the Match. Gol penyeimbang dan dua umpan kunci menunjukkan kelasnya. Setelah cedera panjang, De Bruyne kembali jadi jantung kreativitas City.
🔹 Erling Haaland
Butuh waktu adaptasi di awal, tapi satu peluang emas cukup untuk menegaskan perannya sebagai mesin gol sejati.
🔹 Jeremy Doku
Memberi assist dan mencetak gol. Kecepatannya membuat sisi kiri City jadi senjata utama.
🔹 Bryan Mbeumo (Brentford)
Satu-satunya ancaman nyata dari Brentford, mencetak gol dan terus berusaha menekan lewat transisi cepat.
Komentar Pelatih
Pep Guardiola (Manchester City):
“Kami tahu Brentford akan menekan keras, jadi kami menunggu waktu yang tepat untuk menyerang. Kesabaran dan penguasaan bola adalah kunci. Saya bangga dengan reaksi tim setelah tertinggal.”
Thomas Frank (Brentford):
“Kami bermain berani dan sempat unggul. Tapi ketika Anda melawan tim seperti City, kesalahan kecil bisa jadi fatal. Kami kelelahan setelah menit 60, dan mereka menghukum kami dengan efisiensi luar biasa.”
Reaksi Media & Publik
Media Inggris memuji City atas mentalitas juara mereka. The Guardian menulis, “City terlihat seperti mesin yang tahu kapan harus menyerang dan kapan menunggu.”
Fans Brentford juga memberikan apresiasi meski kalah — mereka tetap bernyanyi hingga peluit akhir, simbol semangat klub yang konsisten melawan tim besar.
Di media sosial, highlight gol De Bruyne dan Haaland langsung viral, terutama kombinasi satu-dua cepat sebelum gol ketiga Doku.
Dampak Terhadap Klasemen
Kemenangan ini membuat Manchester City:
-
Tetap di posisi 1 klasemen Premier League dengan 22 poin dari 8 laga.
-
Menjaga jarak 3 poin dari Arsenal yang berada di posisi kedua.
Sementara Brentford:
-
Turun ke posisi ke-13 dengan 8 poin.
-
Masih aman dari zona degradasi, tapi perlu perbaikan di sektor bertahan.
Catatan Statistik Menarik
-
Haaland mencetak gol ke-10-nya musim ini, memimpin daftar top skor.
-
City memperpanjang rekor tak terkalahkan menjadi 21 pertandingan Premier League beruntun.
-
De Bruyne terlibat langsung dalam 8 gol dari 6 pertandingan sejak comeback dari cedera.
-
Brentford hanya menang 1 kali dari 7 pertemuan terakhir melawan tim “Big Six”.
Refleksi & Evaluasi Tim
Untuk Brentford
-
Kekuatan: Keberanian menekan lawan besar dan kualitas transisi cepat.
-
Kelemahan: Stamina & kedalaman skuad. Ketika pemain inti lelah, intensitas menurun drastis.
-
Fokus ke depan: Mereka perlu mencari variasi serangan, tidak hanya mengandalkan Mbeumo dan Wissa.
Untuk Manchester City
-
Kekuatan: Adaptasi taktik, penguasaan bola, dan klinis dalam penyelesaian.
-
Kelemahan: Konsentrasi di lini belakang sempat longgar di awal pertandingan.
-
Fokus ke depan: Menjaga rotasi agar pemain tidak kelelahan jelang periode padat.
Pertandingan Brentford vs Man City jadi bukti bahwa pengalaman dan kesabaran masih jadi senjata utama tim asuhan Pep Guardiola.
Brentford memberi perlawanan terhormat, tapi City terlalu matang — mereka tahu kapan menahan, kapan menekan, dan kapan mengeksekusi.
Kemenangan 3-1 bukan hanya soal skor, tapi juga pesan bahwa City tetap tim paling stabil di Premier League. Dengan kombinasi De Bruyne, Doku, dan Haaland yang semakin padu, sulit membayangkan ada tim yang bisa menghentikan mereka dalam waktu dekat.