jadwalpialadunia – Legenda Manchester United Gary Neville telah mengomentari rumor tentang minat mantan klubnya di Mason Mount. Ia menyebut playmaker Chelsea itu bukanlah solusi bagi kebutuhan Setan Merah.
Manchester United berencana untuk membeli gelandang baru musim panas ini. Erik Ten Hag membutuhkan gelandang yang bisa membuat lini tengahnya lebih dinamis.
Dalam beberapa pekan terakhir, United dikabarkan telah menemukan gelandang yang mereka inginkan. Pemain Chelsea, Mason Mount disebut-sebut menjadi incaran utama The Red Devils saat ini.
Namun, Neville sendiri tidak bersyukur MU telah mengontrak Mount musim panas ini. Mengapa demikian? Lihat legenda kata sandi di bawah ini.
Banyak Stok – Mason Mount
Neville mengaku terkejut melihat United mengejar tanda tangan Mount. Menurutnya, banyak gelandang MU yang memiliki karakteristik seperti Mount, sehingga menurutnya MU lebih baik mengejar gelandang lain.
“Sejujurnya saya kaget melihat Man United mengejar Mason Mount, apalagi seharga £60 juta,” buka Neville kepada Metro di jadwal sepakbola hari ini.
“Saya bisa bilang dia pemain bagus dan tidak ada keraguan tentang itu. Tapi jika kita melihat United saat ini, ada Bruno Fernandes, Christian Eriksen, Casemiro, Fred dan Scott McTominay. Apakah Mason Mount pemain yang bisa mengalahkan mereka semua? Sejujurnya, saya akan jujur.. meragukannya.
Cari yang lain
Neville menilai dengan harga Mount yang mahal, MU lebih baik membidik pemain lain. Menurutnya, MU lebih baik merogoh kocek lebih dalam untuk mendatangkan gelandang yang kualitasnya lebih tinggi ketimbang mengontrak Mount.
“Mason Mount memang akan menjadi tambahan yang bagus untuk Manchester United, tapi harganya terlalu mahal untuk pemain sekelasnya,” lanjut Neville.
“Saya pribadi lebih suka Man United menghabiskan 100 juta pound lagi untuk mengontrak Jude Bellingham atau 80-100 juta pound untuk mengontrak Declan Rice, kedua pemain ini bisa membuat perbedaan besar untuk tim ini,” tambahnya.
Menurut kabar yang beredar, transfer Mount ke Manchester United masih tersendat.
Pasalnya, mahar Chelsea sebesar £80 juta dinilai terlalu mahal oleh Setan Merah.
MU sedang memburu gelandang baru untuk bermain di Premier League musim 2023/24. Pelatih MU, Erik Ten Hag menjatuhkan pilihannya pada gelandang Chelsea, Mason Mount.
Gunung bukanlah nama baru dalam daftar Erik Ten Hag. Gelandang berusia 24 tahun itu sebenarnya masuk dalam daftar incaran Ten Hag sejak musim 2017/18. Saat itu Mount sedang dipinjamkan ke klub Belanda, Vitesse.
Setelah enam musim, Ten Hag masih memberikan perhatian khusus pada Mount. Gairah Ten Hag bahkan terus membara meski Chelsea memberi banderol 70 juta pound untuk Mount.
Lalu, apa alasan yang membuat Ten Hag berambisi untuk membawa Gunung tersebut? Berikut beberapa alasan MU merekrut Mason Mount.
Alasan terkuat memboyong Mount
Alasan terkuat memboyong Mount tentu saja minat besar pelatih MU, Erik Ten Hag. Pemain asal Belanda itu kabarnya melihat Mount sebagai gelandang dengan profil yang diinginkannya.
Ten Hag sendiri menginginkan pemain yang bisa berperan baik dalam menyerang namun berposisi sebagai gelandang tengah. Mount adalah salah satu nama lini tengah terbaik dari profil itu.
Keinginan Ten Hag tersebut tentu didasari oleh kebutuhan MU untuk mencetak gol. Apalagi setelah MU hanya mampu mencetak 58 gol yang menjadikannya sebagai lima besar tim termiskin dalam hal mencetak gol.
Data Sky Sports menunjukkan Mount adalah gelandang dengan keterlibatan gol terbanyak ketiga (44). Mount hanya kalah dari Bruno Fernandes (61) dan Kevin De Bruyne (77). Data tersebut diambil selama tiga musim pertama Mount di Chelsea di idnnetwork.
Alasan lainnya tentu untuk memperkokoh kedalaman skuat MU musim depan. Apalagi lini tengah adalah tempat dengan kualitas pemain terburuk.
MU selalu tampil bagus
MU selalu tampil bagus dengan trio andalannya, yakni Casemiro, Christian Eriksen, dan Bruno Fernandes. Namun ketika salah satu dari mereka tidak bermain, MU hampir selalu tampil buruk.
Datangnya pegunungan tentu akan menjadi angin segar bagi kedalaman skuat MU. Apalagi Mount akan menjadi pesaing bagus bagi Eriksen yang belum bisa bermain penuh selama 90 menit.
Mantan pelatih Mount, Thomas Tuchel, juga mengakui kekuatan dan energi Mount. “Mason (Gunung) membawa sikap, aura, dan mentalitas tertentu ke lapangan.”
“Sangat sulit untuk memainkannya karena meski dia tidak memiliki permainan yang sangat bagus, Anda akan selalu mendapatkan energi positif penuh dan pendekatan yang luar biasa,” jelas Tuchel seperti dikutip dari Sky Sports.